Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Puncak Hujan Meteor Perseid Dinihari Ini, Kenapa Pantas Ditunggu?

Tidak masalah kalau tidak tahu persis lokasi rasi bintang asal hujan meteor Perseid. Simak tips pengamatannya berikut ini.

11 Agustus 2021 | 23.04 WIB

Sebuah meteor melesat melintasi langit dekat Monumen Revolusi selama puncak hujan meteor Perseid di Prijedor, Bosnia dan Herzegovina 12 Agustus 2019.  Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi bergesekan dengan reruntuhan di sekitar Komet Swift-Tuttle. REUTERS/Dado Ruvic
Perbesar
Sebuah meteor melesat melintasi langit dekat Monumen Revolusi selama puncak hujan meteor Perseid di Prijedor, Bosnia dan Herzegovina 12 Agustus 2019. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi bergesekan dengan reruntuhan di sekitar Komet Swift-Tuttle. REUTERS/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada dinihari nanti, Kamis 12 Agustus 2021. Ada beberapa alasan untuk pantas menantikannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pertama, hujan meteor ini adalah yang memberi pemandangan terbaik setiap tahunnya karena tergolong yang paling banyak lesatannya. Kedua, pada tahun ini bulan jauh dari fase purnama sehingga mengurangi polusi cahaya dan menambah 'resolusi' pemandangan langit. Hujan meteor ini juga bisa dinikmati dari bagian manapun di dunia, termasuk Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sesuai dengan namanya, hujan meteor Perseid akan tampak muncul dari posisi rasi bintang Perseus. Waktu terbit Perseus pada tengah malam yaitu pukul 00.18 WIB dari arah timur laut. Ada juga yang mengatakan sekitar pukul 02.00 WIB.

Tidak masalah kalau tidak tahu persis lokasi rasi bintang itu. Tinggal berbaring saja menghadap langit, dan pada puncaknya nanti akan ada hingga 150 meteor per jam yang bisa diamati. Dengan catatan, langit cerah tanpa awan serta minim polusi cahaya.

Beberapa tips lainnya yang bisa diperhatikan adalah mencari lokasi pengamatan dengan medan pandang yang terbuka luas. Selain itu perlu adaptasi mata terhadap gelapnya langit dan yang tidak kalah penting adalah sabar. Harus dicatat, kemunculan hujan meteor ini tak seperti hujan air karena butuh pengamatan hingga menjelang matahari terbit.

Hujan meteor Perseid telah dimulai sejak 17 Juli lalu dan akan berakhir 24 Agustus 2021. Meteornya berasal dari debu komet Swift-Tuttle. Hujan meteor lain yang mampu menandingi semarak Perseid adalah Geminid pada Desember mendatang.

INFO ANSTRONOMY, LANGIT SELATAN

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus