Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Racun Dari Si Kucing Hitam?

Ratusan karyawan PT Union Carbide Indonesia yang membuat Baterai Eveready diberitakan terancam keracunan merkuri. Tim dokter Hiperkes belum menemukan bukti. Yang jelas perusahaan tersebut sedang lesu. (ling)

23 November 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH berita menyeramkan terpampang pada sebuah surat kabar Jakarta. "Delapan ratus karyawan pabrik batu baterai UC (Union Carbide) di khawatirkan lumpuh keracunan merkuri," tulis koran tersebut. Union Carbide, setelah peristiwa Bhopal di akhir 1984, memang selalu menjadi tudingan kesalahan. Belum lagi peristiwa Bhopal hilang dari ingatan, pusat UC di Institut Virginia, AS, pipa gasnya bocor. Gas aldicarboxime yang terhirup telah menggiring 70 orang ke rumah sakit untuk penyembuhan (TEMPO, 24 Agustus, 1985). Dan berita akan lumpuhnya ratusan karyawan pabrik baterai - di Cimanggis Bogor - yang bersimbolkan kucing hitam itu, sungguh menakutkan. Dan, merkurilah yang menjadi penyebabnya. Adapun merkuri (Hg), bila secara anorganik terserap dalam tubuh, memang bisa menyerang ginjal. "Kemampuan ekskresi ginjal terbatas," kata ahli farmakologi UI, dr. Iwan Darmansjah. Artinya, merkuri yang mampir ke ginjal akan cepat menumpuk. Tetapi Darmansjah menambahkan bahwa penumpukan merkuri terjadi sedikit demi sedikit dalam proses cukup lama. Selain itu, penelitian keracunan Hg memerlukan penelitian yang mendalam. Karena itu, tentang laporan keracunan merkuri di pabrik baterai Eveready, Iwan Darmansjah berkomentar, "Diagnosanya masih terlalu dini." Berita keracunan ini telah menghebohkan beberapa instansi pemerintah. Departemen Tenaga Kerja kontan mengirim tim Hiperkes (Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja) ke pabrik UC itu. Kesimpulan tim dokter Hiperkes terhadap 114 karyawan Eveready ialah tak ditemukan kasus penyakit akibat kerja. "Akhir tahun 1984, memang terjadi pencemaran di situ," kata dr. M. Adhyatma, M.P.H., Dirjen Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Departemen Kesehatan. Tapi yang tercemar udara, karena asap pabrik telah menimbulkan bau yang menyengat hidung. Salah seorang staf Litbang Departemen Kesehatan, dra. Tritugaswati, membenarkan Adhyatma. Protes pencemaran udara datang dari kompleks ABRI yang memang berdekatan. Tapi bau dari gas etilane kini tak begitu mencolok hidung lagi. "Saya jamin tak ada pencemaran," ujar Manajer Administrasi PT Uncindo (Union Carbide Indonesia), Tongam H. Loebis. Menurut dia, pabriknya kini telah dilengkapi dengan alat pengisap debu (filter), instalasi penjinak air limbah (water treatment plant) untuk menjinakkan merkuri (Hg). Bahan baku pembuat baterai terdiri dari 80 komponen. Komponen terbesar yang diramu adalah karbon (C), asitilin hitam (black acethylen), dan merkuri klorida (HgCI). Tongam Loebis juga memperlihatkan hasil penelitian TKP-2 (Tim Koordinasi Penanggulangan Pencemaran) Jawa Barat, Mei lalu. Bersihnya pabrik Eveready dari pencemaran bukan berarti tak ada masalah. Pabrik yang mempekerjakan 485 karyawan itu kini sedang lesu. Eveready rupanya sulit untuk bersaing dengan pabrik baterai lain. Produksinya kini hanya mencapai 30% dari kapasitas terpasang. Akibatnya, ada 105 orang yang dirumahkan. Memang sulit untuk mendeteksi sebuah pabrik menimbulkan pencemaran atau tidak. Sebab, seperti kata Ir. Sri Soewasti Soesanto M.P.H., "Setiap akan ditinjau pabrik sudah di-'siap'-kan dengan baik." Sehingga Kepala Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan Litbang Departemen Kesehatan itu berpendapat, sulit untuk melihat "keadaan pabrik yang sebenarnya". Sri Soewasti juga khawatir akan limbah padat yang dibuang di tempat lain dan diangkut dengan truk setiap hari. Sehingga pendapat dr. Iwan Darmansjah ada benarnya juga bahwa penataan terhadap pencemaran industri harus dimulai dengan sungguh-sungguh. Dari sekarang. TK Laporan biro Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus