Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mari melancong ke masa lalu, menelusuri sebuah tempat nun di tengah keluasan savana Sumba Barat. Sepanjang mata memandang, hanya terlihat hamparan padang rumput dan tanah kering kerontang. Bila angin bertiup, debu beterbangan bagai kabut. Nyaris tak ada pohon besar di kawasan seluas hampir 21 ribu hektare di Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana-sini terlihat gerombolan ternak warga berebut rerumputan kering yang tersisa. Gersang dan panas. Inilah wajah Loura pada dua dekade lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo