Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Bunga Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai

Rafflesia arnoldii kerap dianggap sama dengan bunga bangkai. Padahal, keduanya adalah dua jenis bunga yang berbeda.

24 November 2024 | 17.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Karena aromanya yang mirip, dan ukurannya yang sama-sama besar, bunga Rafflesia arnoldii kerap dianggap sama dengan bunga bangkai. Namun, anggapan ini keliru. Rafflesia arnoldii dan bunga bangkai adalah dua jenis bunga yang berbeda.

Bunga raksasa ini juga dikenal sebagai padma raksasa dan telah resmi dinobatkan sebagai bunga langka dan menjadi bunga nasional Indonesia. Keunikannya tak hanya terletak pada ukurannya yang besar, tetapi juga pada proses pertumbuhannya. Bunga ini bahkan tercatat sebagai bunga terbesar di dunia dengan kelopak merah terang dan corak khas, meskipun memiliki bau busuk yang menyengat.

Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai

Dinukil dari laman resmi Direktorat Jenderal Konversasi Sumebr Daya Alam dan Ekosistem, Rafflesia arnoldii tidak memiliki batang, daun, ataupun akar seperti tanaman pada umumnya. Sebaliknya, bunga ini hidup sebagai parasit pada tumbuhan inangnya, yakni dari marga Tetrastigma. Jaringan khusus bernama haustorium pada Rafflesia berfungsi menyerap sari makanan dari tumbuhan inang. Tidak semua jenis Tetrastigma dapat menjadi inangnya; hanya spesies tertentu yang cocok bagi bunga parasit ini.

Adapun bunga bangkai atau Amorphophallus titanum memiliki batang dan tumbuh di atas umbinya sendiri. Ketika mekar, bunga bangkai tampak seperti terompet besar dengan bagian tengah yang menjulang hingga mencapai tinggi hingga empat meter. Salah satu rekor tinggi bunga bangkai tercatat di Kebun Raya Cibodas pada tahun 2004, dengan ketinggian 3,17 meter.

Bunga bangkai, yang dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus titanium (Becc.) Becc., mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berada di Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 13 Oktober 2021. Kredit; ANTARA/HO-BRIN

Perbedaan lainnya adalah pada fase kehidupan. Bunga bangkai melalui dua fase, yaitu fase vegetatif (aseksual) dan fase generatif (seksual), yang muncul secara bergantian.

Persebaran Rafflesia Arnoldii

Rafflesia arnoldii memiliki siklus hidup yang unik dan menjadi salah satu tumbuhan paling misterius di dunia botani. Kehadirannya hanya berupa kuncup hingga bunga mekar, tanpa elemen lain seperti daun atau batang. Karena sifatnya yang sepenuhnya bergantung pada inang, bunga ini dikategorikan sebagai holoparasit.

Bunga ini tersebar di beberapa kawasan hutan di Indonesia, terutama di Sumatera dan Jawa. Beberapa lokasi persebarannya meliputi, Hutan pegunungan dan dataran rendah di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang kini menjadi pusat konservasi Rafflesia arnoldii, dan terakhir Kebun Raya Bogor

Jenis-jenis Rafflesia di Indonesia juga beragam, seperti Rafflesia arnoldii ada di daerah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh. Sementara Rafflesia borneensis hidup di Kalimantan. Rafflesia horsfilldii ada di pulau Jawa.

Lalu Rafflesia patma berkembang di Nusa Kambangan dan Pangandaran. Rafflesia rochussenii hidup di Jawa Barat, dan terakhir Rafflesia cilliata dan Rafflesia contleyi tumbuh di Kalimantan Timur dan Sumatera Timur.

KARUNIA PUTRI | MENLHK.GO.ID

Pilihan Editor: Ini Sebab Bunga Bangkai Mengeluarkan Bau yang Menyengat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus