Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Silahkan minum air kali

Instalasi penjernihan air mini bikinan lembaga instrumentasi nasional (lin)-lipi berkapasitas 5 l/detik & memerlukan agregat 11,6 kva dengan harga Rp 30 juta (termasuk sistem kontrol otomatis). (ling)

26 Juni 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TANPA ragu-ragu lagi, Ir. Hidayat, Asisten Menteri PU, langsung meneguk air mentah itu. Dia tampak berusaha merasakan air yang beberapa saat sebelumnya masih keruh mengalir di Sungai Cikapundung di belakang pemandian Cihampelas, Bandung. Hidayat berani meminumnya sesudah air keruh tadi melewati instalasi penjernihan air mini bikinan Lembaga Instrumentasi Nasional (LIN)-LIPI. Bentuk dasar (prototype) instalasi itu, dengan kapasitas 5 liter/detik, yang didemonstrasikan pekan lalu, memang menunjukkan hasil hebat. Air Sungai Cikapundung yang semula punya tingkat kekeruhan (turbidity) 480 ppm (bagian per sejuta) berhasil dijernihkan ke tingkat 1,07 ppm (standar PAM maksimum 25 ppm) --sedang hasil percobaan paling buruk 8 ppm. Derajat keasaman yang dihasilkan berkisar 6,8-7,1 (standar PAM 6,5-8,5). Tapi ketika dilakukan tes unsur kimia, air ternyata mengandung kadar amonium (NH4) tinggi. Untung saja Ir. Kardiman Sastrawidjaja dari LIN, yang memimpin proyek itu, cukup jeli. Pipa pengambil air baku ternyata terletak dekat lubang pembuangan kotoran dari rumah seorang penduduk. Kadar anonium langsung menghilang setelah pipa penyedot itu dipindahkan. Instalasi penjernihan semacam itu bekerja secara sederhana -- mudah dipelihara, dan bisa dioperasikan operator lokal di pedesaan. Bagian utamanya berupa sebuah bak dari baja anti karat: 4,9 m x 2 m x 2,4 m, yang dibagi menjadi tiga kamar. Ruang pertama berfungsi sebagai kamar penggumpal, kamar kedua untuh mengendapkan gumpalan, dan kamar ketiga berperan sebagai penyaring (filter). Masing-masing kamar dilengkapi klep untuk membuang endapan. Selain bagian utama tadi, ada sebuah pompa khusus -- disebut submerged pump -- yang dioperasikan dalam keadaan tenggelam di dalam air. Di bagian lain terdapat tiga drum, masing-masing berisi kapur (untuk mengatur keasaman air: pH), larutan tawas (penggumpal kotoran atau koagulan) dan larutan Chlor (pembunuh bakteri). Di tiap drum tadi dilengkapi dengan pompa dan klep untuk mengatur banyaknya larutan yang dialirkan dari masing-masing drum itu. Air yang disedot oleh submerged pump pertama kali dimasukkan ke kamar pertama. Di sini air tadi dicampur dengan kapur dan tawas untuk menggumpalkan kotoran. Di kamar pertama ini ada enam buah sekat yang berlubang di bagian atas atau bagian bawah untuk memberi kesempatan air mengalir secara zig zag hingga tawas dan kapur dapat larut merata, memberi kesempatan kotoran agar menggumpal. Kamar penggumpal ini punya dasar 1,7 m lebih tinggi dibandingkan kamar kedua -- hingga air dari kamar pertama bisa turun ke dasar kamar kedua yang berbentuk trapesium. Pada kamar ini disediakan tumpukan fibreglass gelombang (seperti asbes gelombang) yang membentuk lubang-lubang bagai sarang tawon. Lembaran-lembaran fibreglass di kamar kedua itu dipasang dengan kemiringan 18 derajat, yang mampu memakai air berputar dari bawah ke atas. Karena gaya gravitasi, dan benturan-benturan yang terjadi di situ, maka gumpalan kotoran akan turun mengendap. Di atas kamar kedua ini dipasang talang yang menyalurkan limpahan air ke kamar ketiga yang lebih rendah letaknya. Talang yang menjulur ke kamar ketiga ini berfungsi meratakan aliran air yang jatuh pada lapisan pasir penyaring. Air yang mengucur itu kemudian turun melewati butir-butir pasir yang berperan menangkap kotoran yang masih sempat lolos dari kedua kamar sebelumnya. Lalu air bersih tadi dicampur larutan Chlor sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam bak penampungan. Jika' instalasi ini dioperasikan secara manual maka tugas operator hanyalah membuka klep pembuangan kotoran yang terdapat di dasar setiap kamar. Untuk memperlancar proses pengurasan, sebuah pintu disediakan pula antara dinding pemisah kamar kedua, dan ketiga yang otomatis akan terbuka jika permukaan air pada kamar ketiga lebih tinggi daripada kamar kedua. Kalau toh tenaga operator sulit diperoleh, Kardiman telah mendisain suatu sistem kontrol yang sederhana. Kerja pengontrol ini adalah mendeteksi tinggi permukaan air pada bak penampung, dan menghentikan unit penjernih air jika bak penampung penuh, dan menghidupkannya kembali bila permukaan air di bak turun. MENURUT rencana, instalasi penjernihan air itu, yang dipesan PT - Tirta Engineering Work akan dibuat dalam bentuk rakitan (seperti kit), hingga memudahkan untuk dipasang. Harga instalasi penjernih dengan kapasitas 5 liter/detik -- dan memerlukan agregat 11,6 KVA -- adalah Rp 30 juta (termasuk sistem kontrol otomatis). Harga instalasi serupa buatan Kubota, Jepang, sekitar Rp 40 juta. Menurut pihak LIN, instalasi itu akan disertakan PT Tirta dalam suatu tender pengadaan 100 unit alat pembersih air untuk sejumlah kecamatan . Tender kabarnya juga akan diikuti sejumlah perusahaan yang menyertakan instalasi penjernih bikinan Jepang. Siapa yang akan menang? Hanya Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, barangkali yang tahu. Ada yang menilai instalasi buatan LIN itu terasa mahal jika dibandingkan instalasi serupa karya Ir. Fajar Hadi yang ditahun 1974 hanya menelan Rp 1,7 juta. Proyek Mini Pengolahan Air Bersih Sungai Cikapayang itu mampu menghasilkan air betsih sekitar 3-5 liter/detik (TEMPO, 5 April 1980). Selain biayanya murah, instalasi karya Fajar itu mudah dibuat. Tahap pertama proses pembersihan adalah proses pengendapan zat koloidal, misalnya, butir halus tanah liat di bak pertama dengan tawas atau aluminium sulfat. Tahap kedua adalah menyaring air dari berbagai bakteri pada bak pasir. Dari situ, air dialirkan ke bak berikut, dan disinilah kaporit dicampurkan -- sebagai pembersih kuman sekaligus untuk memperbaiki kualitas air. Pihak Ditjen Cipta Karya hati-hati menilai karya Fajar itu. Seorang pejabat mengkritik instalasi bikinan Fajar masih tetap memakai cara konvensional. Maksudnya, selain menggunakan saringan pasir cepat, juga masih dibubuhi zat kimia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus