Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak rumah sakit diperkirakan mengalami kekurangan stok alat pelindung diri di tengah pandemi virus corona COVID-19 saat ini. Beberapa yang masih berkecukupan pun memilih membatasi penggunaannya sebagai antisipasi jangka panjang pandemi. Termasuk untuk penggunaan masker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu terungkap dalam keterangan yang disampaikan dari Rumah Sakit Universitas Airlangga di Surabaya ataupun curahan hati sejumlah petugas medis di media sosial. Mereka mengungkap kondisi yang terjadi di tempat masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di RS Unair, direktur utamanya, Nasronudin, meminta pemerintah via dinas kesehatan kota setempat untuk segera menyuplai APD. Dia menyatakan, stok di rumah sakitnya mulai menipis sementara mereka harus merawat pasien yang dalam pengawasan (PDP) dan enam orang dalam pemantauan (ODP) terkait COVID-19.
Selain ke dinas kesehatan, Nasronudin juga berseru kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kantor gubernur, dan universitas. "Stok alat pelindung diri untuk tenaga medis yang merawat pasien dalam pemeriksaan (PDP) di Rumah Sakit Pendidikan Unair hanya cukup untuk 3-4 hari ke depan," katanya Senin, 16 Maret 2020.
Dia khawatir jika stok APD tidak segera disuplai maka kesehatan tenaga medisnya bakal terancam. "Kami mengantisipasi potensi meledaknya pasien. Jangan sampai karena menolong orang, karyawan kami jadi korban," ujar Nasronudin.
Di media sosial juga bertebaran kecemasan serupa. Terlebih karena sudah ada rekan mereka sesama petugas medis yang meninggal karena tertular infeksi.
Petugas medis mengumpulkan peralatan seusai melakukan tindakan terhadap seorang pasien di ruang isolasi instalasi paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Dumai, Riau, Jumat, 13 Maret 2020. Seorang pasien Kasus Nomor 4 dalam pengawasan yang dirawat selama tiga hari di ruang isolasi RSUD Dumai dinyatakan sudah sembuh dan akan pulang ke rumah. ANTARA
Seperti yang disampaikan pemilik akun @NuraeniSita, "Kami di rs daerah juga sudah diharuskan waspada COVID-19..masalahnya buat tenaga medis..masker N95 saja belum semua dapat..yg pake cuma tenaga lab yang kerja di bagian mikro..so kami terus terang khawatir."
Kecemasan itu bergaung. Pemilik akun @fitria_julea menuliskan, "Sama mba..di rs saya juga darurat APD sama handrub." Atau @wildansatya yang mengatakan, "Jangankan masker N95 masker biasa saja stoknya dah mulai menipis di RS saya kerja,,,apa gk mengkhawatirkan tuh mba."
Berbeda lagi dengan yang disampaikan @dylfaradilah. Dia mengungkap kisah suaminya yang bekerja sebagai tenaga medis yang juga kebingungan karena masker sudah habis. "Kalaupun ada harga selangit, sedangkan walaupun lockdown tenaga medis bakal ttp kerja dan ttp pegang puluhan pasien setiap hari, saya jadi was was," tulisnya.