Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di sejumlah kota besar mewaspadai suhu panas maksimum harian yang berpotensi menembus 34-37 derajat Celsius. Potensi suhu di atas rata-rata yang harus diantisipasi itu terdeteksi pada Rabu kemarin, 25 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, Miming Saepudin, mengatakan hasil analisa 24 jam, sejak Selasa lalu, mencatat terpaan suhu panas di berbagai wilayah. Suhu tertinggi pada Rabu melanda Palu, Sulawesi Tengah. “Mencapai 37 derajat Celcius,” katanya, dilansir dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim meteorologi BMKG juga mendeteksi suhu panas berkisar 36-36,2 derajat Celcius di Bima (Nusa Tenggara Barat), Sentani (Papua), serta Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Suhu berkisar 35-35,9 derajat Celcius juga muncul Melawi, Kapuas Hulu, Sintang, Barito Utara, Palangkaraya, Kotawaringin Barat, serta Berau di Pulau Kalimantan.
Kondisi suhu yang hambir menembus 36 derajat Celcius juga terdeteksi di Surabaya, Semarang, Makassar, hingga Gorontalo.Adapun wilayah Maumere dan Sikka di Nusa Tenggara Timur, Lampung, lalu Tapanuli Tengah di Sumatera Uitara, diterpa suhu sekitar 34,5-34,7 derajat Celcius.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, sebelumnya sudah mengkonfirmasi bahwa fenomena suhu tinggi dipicu posisi titik semu matahari yang sedang melintasi ekuator. Suhu panas yang disertai dengan minimnya tutupan awan itu diklaim masih dalam kategori normal.
“Tidak berdampak terhadap perubahan musim di Indonesia,” tuturnya.
Untuk menghindari dehidrasi, dia mengimbau masyarakat menjaga pola minum. Terutama saat berkegiatan di luar ruangan. BMKG juga menganjurkan penggunaan topi atau payung untuk melindungi tubuh dari paparan matahari secara langsung. Masyarakat juga bisa memakai kacamata hitam dan tabir surya untuk perlindungan ekstra.