Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Ancaman Krisis Gas Industri

Krisis gas industri mengancam sejumlah sektor industri di Sumatera dan Jawa bagian barat.

11 Maret 2025 | 10.36 WIB

Ancaman Krisis Gas Industri
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Krisis gas mengancam sejumlah sektor industri di Sumatera dan Jawa bagian barat. Di awal Januari 2025, PT PGN Tbk mengirim sepucuk surat berisi pemberitahuan kepada pelaku industri soal berkurangnya pasokan gas. Hal ini terjadi akibat suplai dari Blok Corridor di Sumatera Selatan anjlok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuh sektor industri yang selama ini menikmati harga gas khusus dari pemerintah sebesar US$ 6 per juta metrik british thermal unit (MMBTU) juga terancam kehilangan insentif itu. Mereka akan menghadapi sistem kuota. Artinya, PGN memberlakukan batas konsumsi gas tertentu. Jika batas konsumsi itu terlampaui, industri harus membayar gas dengan harga komersial di atas US$ 10 per MMBTU.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berkurangnya pasokan gas dari Blok Corridor sebetulnya sudah diperkirakan oleh PGN dan pemerintah. Grup Medco Energi selaku operator lapangan minyak dan gas tersebut sudah mewanti-wanti soal penurunan produksi gas, meski perusahaan itu tetap melakukan pengembangan. Pada 2004-2023, Blok Corridor bisa menghasilkan gas hingga 700 miliar british thermal unit per hari (BBTUD). Dari jumlah tersebut, sebanyak 581 BBTUD dijual kepada PGN dan sisanya diekspor ke Singapura.

Pada 2024 produksinya anjlok secara drastis sehingga seluruh gas dari blok tersebut dijual ke PGN untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kebutuhan gas untuk wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan serta Jawa bagian barat mencapai 585 BBTUD, sementara pasokannya hanya 534 BBTUD. Defisit diperkirakan melebar menjadi 370 BBTUD pada 2028 karena produksi Blok Corridor terus menurun. Di tengah kondisi ini, PGN berupaya mencari pasokan pengganti, termasuk dari pasar spot. Persoalannya harga gas saat ini sedang melambung dan industri terancam kehilangan pasokan gas murah.

Pembaca yang terhormat, selain laporan soal ancaman krisis gas industri, pekan ini kami menulis tentang ekspansi Xanh SM, perusahaan taksi asal Vietnam. Tak sembarang taksi, Xanh SM memakai mobil listrik Vinfast buatan Vietnam sebagai armadanya. Akankah perusahaan ini bertahan dalam persaingan bisnis taksi di Indonesia? Selamat membaca.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus