Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gim populer asal Cina yang baru dirilis, “Black Myth: Wukong” yang diadaptasi dari tokoh Kera Sakti, mendapat reaksi keras. Perkaranya, pengembang gim melarang para pemain untuk menyinggung soal 'propaganda feminis', ‘aturan industri gim’, ‘Cina’, dan sebagainya. Apa yang sebenarnya terjadi di balik jargon-jargon yang disebarkan ke kalangan gamers itu? Benarkah ada hubungannya dengan sisi gelap dunia gim yang tidak aman bagi pemain perempuan, bahkan cenderung misoginis?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Siasat Industri Gim Menghadapi Skandal Seksisme dan Sensor Pemerintah Cina
Awalnya, tidak ada yang aneh dari peluncuran “Black Myth: Wukong” yang dinanti-nanti pecinta gim itu. Gim ini bahkan merupakan gim pertama asal Cina yang mendapat peringkat “triple A”, sebuah istilah yang menandakan gim blockbuster beranggaran tinggi. Dalam waktu tiga hari, gim ini terjual lebih dari 10 juta kopi di seluruh dunia.
Apalagi, gim ini berdasarkan novel budaya Tiongkok terkenal abad ke-16 berjudul “Journey to the West” (Perjalanan ke Barat). Di Indonesia, Anda mungkin mengingatnya dengan nama Kera Sakti “Sun Go Kong” yang amat populer di layar kaca pada tahun 1990-an.
Di tengah kesuksesannya, terkuak daftar topik terlarang yang dikirimkan kepada para influencer dan kreator konten yang mendapat akses versi pra rilis gim tersebut. Di antara larangannya, ada yang bersifat umum. Seperti “jangan menghina influencer atau pemain lain” dan “jangan menggunakan bahasa/humor yang menyinggung”.
Namun, ada pula larangan yang janggal seperti “jangan mengaitkan politik, kekerasan, ketelanjangan, propaganda feminism, fetisisme, dan konten lain yang memicu wacana negatif”, “jangan menggunakan kata-kata pemicu seperti ‘karantina’ atau ‘isolasi’ atau ‘Covid-19’”, serta “jangan membahas konten yang terkait dengan kebijakan, opini, berita, industri game Cina, dll.”.
Sekilas, memang tidak jelas apa maksud frasa "propaganda feminisme". Akan tetapi, Game Science, pengembang gim ini, pernah dilaporkan lantaran dugaan kasus seksisme. Dilansir Dot Esport, dua pendiri Game Science dinilai kerap membuat komentar cabul dan misoginis terhadap perempuan selama bertahun-tahun di aplikasi media sosial Weibo. Termasuk dugaan bahwa perusahaan tersebut tidak ingin wanita memainkan gimnya.
Selain itu, kita perlu melihat betapa Partai Komunis Tiongkok (PKT) memegang pengaruh besar dalam industri gim di Negeri Tirai Bambu. Salah satunya membekukan industri yang dinilai tumbuh terlalu populer dan terlalu cepat. Membuat daftar larangan itu bisa jadi cara taktis bagi Game Science dan perusahaan penerbit untuk berpotensi mencegah reaksi keras dari PKT, sembari tetap mendukung pandangan tradisional yang lebih ketat tentang gender dan seksualitas.
Meski begitu, sejumlah pengulas gim menilai bukan berarti gim “Black Myth: Wukong” tidak mengakomodir keberagaman sama sekali. Ada banyak karakter wanita, termasuk bos wanita, dan tidak ada yang terlalu seksual atau fetisistik dari desain gim ini.
Jika Anda menggemari game, bagaimana menurut Anda?
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Veronica Koman Sebarkan Hoaks Terkait Pembebasan Pilot Susi Air?
Sejumlah akun di X menyebarkan poster-poster yang menuduh Veronica Koman, kepala Strategi Kampanye Amnesty International Australia, menyebarkan informasi palsu (hoaks) terkait pembebasan pilot Susi Air. Informasi dari Veronica yang dianggap hoaks tentang keluarga pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang berterima kasih kepada gerombolan separatis karena telah menjaga Philip tetap aman selama penyanderaan. Akun-akun yang lain juga menuduh bahwa Veronica menyebarkan provokasi untuk menambah panjang konflik di Papua dan menginginkan penyanderaan terhadap pilot Susi Air tersebut diperpanjang.
| Hasil Pemeriksaan Fakta
Dari hasil pengecekan Tempo, melalui akun X-nya, Veronica Koman menulis sesuai dengan pernyataan resmi keluarga keluarga Mehrtens yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan New Zealand. Dalam pernyataan tersebut, keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasannya, termasuk pemerintah Selandia Baru, Indonesia, Kedutaan Selandia Baru di Indonesia, TNI, Polis serta Egianus Kogoya, Komandan Tentara Nasional Pembebasan Papua.
Waktunya Trivia!
Benarkah ini Cara Mengecek Daftar Bansos 2024 di Situs cekbansos2024.my.id?
Sebuah akun di Facebook [arsip] mengunggah infografis berlogo Indonesia Baik tentang bantuan sosial (bansos) tahun 2024 sebesar Rp500 ribu bagi 9 juta penerima. Konten tersebut mengklaim bahwa Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan bantuan sosial uang tunai (BST) sebagai upaya mengurangi beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Dalam poster itu dijelaskan tentang cara mengecek nama-nama sebagai penerima dengan menyiapkan nomor induk KTP dan membuka laman cekbansos.siks.kemsos.go.id. Sementara pengunggah memberikan tautan bagi yang ingin menerima bantuan untuk mengklik ini https://cekbansos2024.my.id/.
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Bintik Putih pada Ikan adalah Cacing Parasit yang Harus Dikubur dan Tidak Boleh Dimasak?
- Benarkah Gibran Mengumumkan Pengunduran Diri sebagai Wakil Presiden RI Terpilih?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: