Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Kabinet Gemoy Para Bohir di Pemerintahan Prabowo Subianto

Akhirnya, Prabowo Subianto resmi menjadi presiden Indonesia ke-8 pagi ini. Akhirnya, ia menggantikan Jokowi, setelah gagal dua kali melawannya.

20 Oktober 2024 | 21.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabinet Gemoy Para Bohir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Halo pembaca,

Akhirnya, Prabowo Subianto resmi menjadi presiden Indonesia ke-8 pagi ini. Akhirnya, ia menggantikan Jokowi, setelah gagal dua kali melawannya, setelah dua kali pemilihan presiden yang melahirkan polarisasi di masyarakat yang sengit, setelah melalui drama Pemilu yang saling menjatuhkan. Prabowo bisa meraih cita-citanya setelah bersekutu dengan Jokowi dengan menggandeng anaknya sebagai wakil presiden. Biaya Rp 47 triliun dalam pemilu 2014 dan 2019, selesai dengan persekutuan keduanya.

Prabowo jadi presiden dengan membukukan kemenangan fantastis: 58 persen suara. Barangkali karena angka yang membahagiakan itu, Prabowo ingin membahagiakan pendukungnya, terutama para pemodal yang membantunya dalam kampanye. Ia memanggil lebih dari 100 orang menjadi menteri dan wakil menteri.

Ada empat pintu masuk ke dalam kabinet Prabowo: teman-teman, kolega, keluarga, dan partai. Teman-teman adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, teman Prabowo sejak di Akademi Militer. Pintu masuk kolega adalah Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia. Keluarga masuk melalui adiknya, pengusaha Hashim Djojohadikusumo. Sementara partai melalui Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Prabowo bertekad memboyong para pengusaha dalam ke dalam kabinetnya, terutama mereka yang membantu pembiayaan kampanye. Juga, para profesional yang disokong oleh pengusaha. Haji Isam, pengusaha batu bara dan food estate di Papua, meminta Prabowo menyediakan empat kursi bagi orang-orangnya.

Setelah seleksi melalui wawancara, Prabowo menggelar Hambalang Retreat. Ia mengundang para konsultan politik dari Rumania yang terlibat dalam lembaga konsultan yang merancang materi kampanyenya. Para calon menteri puyeng mendengar materi pelajaran itu. Sementara Prabowo duduk di belakang peserta mengawasi mereka.

Hambalang Retreat yang semula akan digelar dua hari, hanya berlangsung sehari. Para menteri bosan mendengar ceramah pemateri dalam bahasa Inggris. Mereka sudah cukup bahagia dipanggil Prabowo, meski susunan menteri bisa berubah saat pengumuman.

Di antara menteri yang dipanggil tak ada calon dari Partai NasDem dan PDI Perjuangan. Sampai pekan lalu, kedua partai ini belum menyatakan diri bergabung dalam koalisi Prabowo. Namun, oposisi mereka bukan ideologis, melainkan kepentingan semata. Atas dasar apa Prabowo menyusun kabinet besarnya? Apakah ini strategi menyenangkan semua pihak di awal pemerintahan?

Selamat membaca.

Bagja Hidayat
Wakil Pemimpin Redaksi

OPINI

Kabinet Politik Antah-Berantah

Prabowo Subianto membentuk kabinet besar. Untuk apa?

LAPORAN UTAMA

Para Bohir di Belakang Pemilihan Menteri Kabinet Prabowo

Jumlah menteri di kabinet Prabowo bertambah banyak. Pengusaha tambang Haji Isam ditengarai mendapat jatah menteri.

Mengapa PDIP Tak Bergabung dalam Kabinet Prabowo

Megawati Soekarnoputri tak sreg kader PDIP masuk kabinet Prabowo. Pramono Anung berkomunikasi dengan Prabowo.

Tangan Jokowi di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi menitipkan orang kepercayaannya masuk kabinet Prabowo. Sejumlah “relawan” juga mendapat jabatan.

Mengapa Listyo Sigit Menjadi Kapolri Pilihan Prabowo

Prabowo Subianto mempertahankan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. St. Burhanuddin juga masih jadi Jaksa Agung.

Baca berita selengkapnya di Majalah Tempo:

Kabinet Politik Antah-Berantah

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus