Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Pameran Yos Suprapto Dibatalkan: Sensor Seni Rupa di Era Prabowo?

Perundingan antar Yos dan Galeri Nasional menemui jalan buntu meskipun Yos bersedia menutup lima lukisan bermasalah itu dengan kain hitam.

28 Februari 2025 | 13.00 WIB

Pameran Yos Suprapto Dibatalkan: Sensor Seni Rupa di Era Prabowo?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pameran tunggal Yos Suprapto, perupa senior Yogyakarta, mengenai pangan dan kekuasaan dibatalkan Galeri Nasional Indonesia. Lima lukisan yang diangkat dari hasil riset Yos terhadap dampak buruk pupuk kimia terhadap pertanian itu dituduh vulgar dan bermuatan politik karena menggambarkan raja Jawa dan mirip Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurator Suwarno Wisetrotomo mundur beberapa hari sebelum rencana pameran dibuka. Perundingan antar Yos dan Galeri Nasional menemui jalan buntu meskipun Yos bersedia menutup lima lukisan bermasalah itu dengan kain hitam. Ini menjadi sensor pertama seni rupa di era Presiden Pabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembaca yang terhormat, pada edisi akhir tahun kami juga menyajikan tulisan obituari mengenai Lukman Setiawan. Ia ikut mendirikan majalah Tempo bersama Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Usamah, Christianto Wibisono, dan Harjoko Trisnadi pada 1971. Dia termasuk yang melobi Ciputra, pendiri dan Ketua Yayasan Jaya Raya, serta Eric Samola, sekretaris yayasan, untuk menyokong terbitnya Tempo. Lukman kemudian ikut membangun harian Bisnis Indonesia pada 1985.

Sebagai wartawan Tempo, Lukman bertugas meliput isu olahraga. Ia memiliki jaringan luas di kalangan atlet, termasuk dekat dengan narasumbernya secara pribadi, seperti atlet bulu tangkis Rudy Hartono. Di dunia fotogarfi pun namanya mentereng. Popularitasnya melejit saat ia berhasil menangkap momen kiper tim nasional Indonesia, Judo Hadianto, “terbang” saat menghalau bola yang hendak masuk ke sudut gawangnya pada 1984. Lukman meninggal di Singapura pada Senin malam, 16 Desember 2024, dalam usia 90 tahun.

Di edisi akhir tahun, kami juga menyajikan laporan khusus tokoh Tempo 2024 dan kaleidoskop berisi berita-berita penting sepanjang 2024. Selamat membaca.

Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus