Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Peran Pemilik Galeri dan Kurator dalam Pameran Seni: Kisruh Pembatalan Pameran Seni Yos Suprapto

Pembatalan pameran Yos Suprapto dipicu oleh permintaan kurator menurunkan 5 lukisan Yos. Apa peran pemilik galeri dan kurator dalam sebuah pameran?

28 Desember 2024 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penurunan lukisan karya pelukis Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta, Senin, 23 Desember 2024. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, dunia seni rupa Indonesia dihebohkan dengan adanya pembatalan pameran tunggal perupa Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran yang dijadwalkan akan digelar dari 20 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 itu dibatalkan dengan alasan sejumlah karya dinilai vulgar dan berisi caci maki, sehingga dianggap tidak sesuai dengan tema yang ditetapkan oleh kurator, Suwarno Wisetrotomo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Galeri Nasional Indonesia (GNI) membatalkan pameran tunggal bertajuk "Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan" tersebut di Gedung A Galeri Nasional hanya beberapa menit sebelum acara pembukaan pada Kamis malam, 19 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yos, pembatalan ini dipicu oleh permintaan Suwarno untuk menurunkan lima dari 30 lukisannya, permintaan yang ditolaknya. Kelima karya itu berkaitan dengan salah satu tokoh di Indonesia. Yos menyatakan bahwa jika lima lukisan tersebut tidak dapat dipamerkan, ia lebih memilih membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh karyanya ke Yogyakarta.

“Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” tegas Yos dalam pernyataannya.

Di sisi lain, Suwarno Wisetrotomo memutuskan mundur sebagai kurator pameran karena perbedaan pandangan terkait lima karya tersebut. Menurut Suwarno, dua dari lima lukisan itu menggambarkan opini Yos tentang praktik kekuasaan, yang menurutnya tidak sejalan dengan tema kuratorial. Ia berpendapat bahwa karya tersebut berpotensi mengaburkan pesan utama yang ingin disampaikan melalui tema pameran.

“Dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar, sehingga kehilangan metafora, yang merupakan salah satu kekuatan seni dalam menyampaikan perspektifnya,” katanya.

Peran Pemilik Galeri dan Kurator dalam Pameran Seni

Kurator adalah sosok kunci dalam penyelenggaraan pameran seni.

Dikutip dari monayoussefgallery.com, tugas utamanya mencakup pemilihan karya seni, pengaturan tata letak karya, serta penyediaan informasi penting bagi seniman terkait pengiriman dan dokumentasi yang diperlukan. Selain itu, kurator juga bertanggung jawab untuk menulis label karya, tema pameran, katalog, dan konten pendukung lainnya. Biasanya, seorang kurator memiliki latar belakang akademis dalam seni atau sejarah seni, bahkan hingga tingkat pascasarjana, seperti gelar master.

Kurator dapat bekerja dalam berbagai kapasitas: sebagai staf tetap, direktur administratif, atau pekerja lepas. Mereka kerap memberikan ceramah publik, menerbitkan artikel, serta memiliki wawasan mendalam tentang pasar koleksi seni terkini. Pengetahuan mereka juga mencakup hukum dan etika yang terkait dengan pengelolaan koleksi seni.

Sementara galleris, atau pemilik galeri, memiliki peran penting dalam dunia seni dengan fokus utama pada pemilihan seniman dan memberikan perhatian personal terhadap kebutuhan serta keinginan mereka. Tidak seperti pelaku seni lain yang berorientasi pada rotasi cepat proyek dan objek seni, seorang gallerist lebih terlibat secara mendalam dengan seniman yang mereka wakili. Contohnya, Sean Kelly, seorang gallerist ternama dari Chelsea, dikenal karena membangun hubungan yang erat dan suportif dengan para seniman di bawah naungannya.

Tugas utama pemilik galeri adalah mewakili dan mempromosikan seniman di pasar seni primer. Mereka menyediakan ruang pameran, baik fisik maupun daring, untuk memperkenalkan karya seniman kepada kolektor, kurator, dan penyelenggara seni. Selain itu, mereka juga sering mengatur penampilan seniman di pameran internasional. Sebagai bagian dari perannya, seorang gallerist juga bertindak layaknya kurator, dengan tanggung jawab meliputi pengaturan tata letak pameran, pengelolaan dokumentasi, hingga memberikan informasi yang diperlukan terkait pengiriman karya.

Lebih dari itu, galleris juga membantu perupa dengan tugas administratif, seperti mengedit biografi, menyiapkan desain dan materi cetakan untuk presentasi, serta menjembatani hubungan antara seniman dan para kolektor. Mereka seringkali memiliki latar belakang akademis di bidang seni dan memegang posisi strategis sebagai direktur, menunjukkan tanggung jawab besar dalam mendukung kesuksesan seniman yang mereka wakili.

Rachel Farahdiba Regar dan Iwan Kurniawan turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Pelukis Yos Suprapto Mendapat Tawaran Pameran dari Korea Selatan hingga Belanda

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus