VERAWATY bukan pemain Nomor 1 di dunia saat ini. Ia cuma
menempati urutan ke 4 dalam daftar pemain sejagat pilihan
komputer Federasi Bulutangkis Internasional (IBF. Tapi gelar
juara sudah tak menggodanya. Ia bahkan membatalkan diri
memperkuat tim Indonesia untuk World Games di Santa Clara,
Amerika Serikat yang diselenggarakan 25 s/d 28 Juli. "Saya ingin
beribadat di bulan Ramadhan ini," demikian alasannya. "Kapan
lagi saya bisa melakukannya kalau cuma memperhatikan
pertandingan terus-menerus." Vera masuk Islam ketika menikah
dengan Fadjrin tiga tahun lalu.
Keputusan Vera itu cukup merepotkan persiapan tim putri untuk
World Games. Ruth Damayanti, pasangan Vera dalam ganda, ikut
kehilangan peluang. Di World Games, pasangan Vera/Ruth menempati
unggulan ke-3 setelah Nora Perry/Jane Webster (Inggris) dan
Zhang Ailing/Liu Xia (RRC). "Kalau sejak di Tokyo (pada saat
mengikuti turnamen Piala Uber) Vera menyatakan tidak akan ikut
World Games, Ruth bisa diusahakan untuk main tunggal," kata
manajer tim Willy Budiman. "Sekarang segalanya sudah terlambat."
Ruth pada minggu-minggu pertama pelatnas, yang dimulai pekan
ke-2 Juni, masih tampak berlatih bersama pemain lain. Ia bahkan
meminta pelatih tim Piala Uber Christian Hadinata untuk
memperhatikan kelemahannya. Tapi setelah mengetahui Vera tak
bakal memperkuat tim ke World Games, Ruth menghentikan kegiatan
latihannya. Ia kembali ke Tegal menjenguk orang tuanya. "Ruth
kelihatan terpukul sekali," ujar Christian.
Tapi banyak yang meragukan alasan Vera. Ia menarik diri konon
lantaran tidak cocok dengan pembina sekarang - Minarni dan Atik
Jauhari. Vera ingin dilatih oleh Hendra Kartanegara (Tan Joe
Hok) pembina teknis tim Piala Uber lalu. Menurut cerita, yang
tersiar dari pelatnas, dengan tim pembina sekarang ia merasa
dianaktirikan. "Saya khawatir, kalau cerita itu benar, Vera
distir oleh orang ketiga," kata Christian. "Ketika di Tokyo ia
serius sekali ingin terjun di World Games."
Tapi keinginan Vera wajar. Menurut angket yang diedarkan kepada
pemain Piala Uber, sebelum ke Tokyo, mereka menyatakan bahwa
kemajuan teknik selama diasuh Hendra cukup banyak. Bahkan mereka
mengusulkan agar para pembina tim Piala Uber 1981 tetap
menangani mereka sekembalinya dari Tokyo. "Mereka telah
menumbuhkan semangat baru," tulis pemain.
Betulkah Vera menolak dilatih oleh Minarni dan Atik? "Ah, itu
tidak betul," kata Vera. "Yang benar ialah saya mengusulkan
kepada PB (Pengurus Besar) untuk menambah jumlah pelatih.
Idealnya satu pemain dibina oleh satu pelatih." Waktu persiapan
tim Piala Uber, para pemain dibina oleh satu grup yang diketuai
Ferry Sonneville. Grup ini beranggotakan 21 orang, termasuk
penanganan teknis, fisik, medis dan soal umum.
Selain Vera, pemain Nomor 2 di Indonesia, Ivanna juga menyatakan
keberatan. Alasannya ia tidak siap untuk bertanding di World
Games. Tapi keberatan itu sudah disampaikan Ivanna jauh-jauh
hari. Sehingga tidak terganggu undian yang dilakukan IBF. "Kasus
Vera 'kan membuat malu. Sebab kepada panitia kita telah berjanji
untuk menurunkannya di World Games,' kata Willy Budiman. Ia
khawatir kasus ini dibalas oleh anggota IBI lainnya dengan
tidak mengirimkan pemain top mereka dalam turnamen internasional
berhadiah US$ 60.000 di Jakarta, November.
Kasus penolakan Vera bukan pertama kali ini. Vera pernah
membatalkan pula undangan panitia turnamen Silver Bowl di
Australia, 1979. Namun kali ini ia dibela Ketua Bidang
Pembinaan PBSI Sumarsono. Setelah gagal di Tokyo, katanya,
keadaan psikologis Vera kurang menguntungkan. "Kalau gagal lagi
di World Garnes 'kan pengurus bisa dimaki dua kali."
Namun Christian menginginkan agar Vera dikenakan sanksi. "Kalau
PB membiarkannya begitu saja, saya khawatir hal serupa nanti
bisa merembet pada pemain lain," lanjutnya.
Di World Games, diharapkan Indonesia meraih salah satu medali
emas dari partai ganda putri. Harapan itu praktis hilang.
Pasangan Vera/Ruth dalam perebutan Piala Uber lalu tak pernah
terkalahkan. Yang mereka kalahkan antara lain pasangan juara All
England 1981 Perry/Webster.
Hanya Imelda pemain putri yang mungkin akan ikut World Games.
Pemain putra yang akan ambil bagian adalah Rudy Hartono, Liem
Swie King, Hadiyanto, Christian, Ade Chandra, Kartono dan
Heryanto. Sedang Tjuntjun dan Johan Wahyudi dicadangkan juga
tapi belum selesai menjalani tes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini