Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

1 Juta Dalam 2 Menit

George Foreman meng-ko penantangnya Joe King Roman dalam waktu 2 menit, di Majestic Kodokan Sports Hall. Atas kemenangannya Foreman mengantongi 1 juta dollar AS, namun permainannya dianggap kotor.

15 September 1973 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HANYA dua menit diperlukan Foreman: untuk mempertahankan gelarnya yang pertama dan mengantongi 1 juta dollar. Dan sejarah tinju prof pun mencatat waktu tersingkat seorang Juara menambah penghasilannya, meski dalam meng-KO penantangnya Foreman masih membutuhkan dua kali lebih lama dari rekor KO tercepat bekas Juara Mohamad Ali ketika ia dalam waktu 60 detik menyelesaikan Sonny Liston 7 tahun yang lalu. Sementara itu, Joe King Roman dari Puerto Rico yang 10 kilo lebih ringan dari lawannya dan hanya mendapat 10% dari bayaran yang diperoleh Juara bertahan, menjelang pertarungan I September di Majestic Kodokan Sports Hall, berusaha menanamkan kepercayaan kepada para suporternya. Kalah dalam berat, tinggi, jangkauan, bahkan prcstasi selama karier prof-nya dari sang Juara, Roman berspekulasi dengan kelebihan keceptannya. Ia berhasil memperoleh gelanggang yang lebih luas dari yang ditentu semula. George yang digambarkan Mohamad Ali, "memiliki pukulan keras tapi lambat gerak kakinya akan diimbangi Roman dengan kelincahannya menari-nari di seputar ring, sehingga terkaman sang juara dapat dihindari. Lalu sang penantang akan melepaskan jab-jab tajam sambil melepaskan diri dari hunjaman tinju maut Foreman. Tentu saja itu baru spekulasi yang bukan mustahil bisa terjadi. Apalagi bekas juara Ringan Berat, Archie Moore yang pernah melatih bekas Juara Olimpiade Meksiko - 1968 ini, mengakui bahwa "jab adalah senjata terlemah dari Foreman. Tapi sehabis ia melepaskan pukulan kedua tangannya terbiasa turun ke bawah". Dan ini berarti ada peluang yang memungkinkan Roma melandaskan jab-jabnya yang terkenal keras. Tapi rupanya pelatihnya sekarang, Sadler bukan tidak menghiraukan nasehat Moore: "Biasakan dia melepaskan serangkaian pukulan seperti bekerjanya sebuah piston. Piston Nah, ketika gong ronde pertama berbunyi, 8000 penonton menyaksikan bagaimana seorang manusia robot menerjang lawannya. Jab-jab yang dilancarkan Roman meleset ke udara kosong, sementara Foreman tidak memberi peluang kepada mangsanya menghindarkan diri. Menit pertama serangkaian pukulan hook kanan-kiri memojokkan sang penantang hingga ia terjatuh duduk. Di sebuah hook kanan mampir pula sewaktu Roman dalam keadaan down. Manager Roman lompat ke ring dan memprotes wasit Jayson dari Arizona. "Saya tidak menghitung knok down itu, karena Roman jatuh tergelincir", kata Wasit. Tapi rupanya bukan hitungan itu yang dipersoalkan, cara permainan kotor itulah yang menuntut tindakan Edson. "Saya merasa pusin dengan pukulan itu", kata Roman, seraya menambahkan bahwa saya terjatuh adalah akibat dorong, bukan pukulan". Apa pun yang terjadi dalam menit pertama itu memang menentukan. Sebab setelah Roman brdiri dan mengucapkan "Okay". Edson pun melepaskan sang Juara yang kali ini membidik bagian dada lawan. Dan ketika Roman membuat blocking di hagian bawah, serangkaian hook bersarang pula di kepalnya yang terbuka. Kali ini topatel menunjukkan pertandingan tepat berlangsung 1 menit 50 detik. 10 detik kemudian Edson mengangkat tangan kanan Foreman, sementara penantang masih menggeliat di kanvas. Sesaat pertandingan usai Roman berkomentar: "George adlah petinju yang paling kotor di dunia. Lawan dalam keadaan terjatuh dihantamnya juga". Terhadap komentar itu George menyambut dengan sederhana: saya tidak sengaja. Kalau penasaran lain kesempatan boleh revans . Agaknya bagi sang juara pertandingan ulangan lawan Roman berarti duit lagi sementara protes resmi yang diajukan Bill Daly ke alamat World Boxing Commission terhadap sikap Edson yang tidak menindak Foreman, lebih tepat dibicarakan dalam proporsi bagaimana mengamankan seorang petinju dari lawan yang keunggulannya tidak proporsionil. Barangkali langkah ini perlu untuk mencegah pembunuhan buas di ring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus