Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Indonesia Patriots untuk mempertahankan capaian gemilang musim lalu pada Indonesian Basketball League atau basket IBL 2022 menemui jalan terjal. Keberadaan pemain asing oleh sejumlah klub papan atas membuat perjuangan Ali Bagir Alhadar dan kawan-kawan semakin berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyelenggaraan basket IBL 2022 berbeda tahun lalu. Pada musim 2021, tim tak diperkenankan mengimpor pemain karena aturan pembatasan Covid-19. Tanpa pemain asing di klub, Indonesia Patriots menempati posisi tiga Divisi Putih dengan 10 kemenangan dan 6 kekalahan. Catatan ini sama dengan torehan Prawira Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan rekor mereka lebih bagus ketimbang West Bandits Solo yang kemudian menjadi semifinalis. Meski begitu, kapten Indonesia Patriots, Ali Bagir Alhadar, mengaku tidak gentar dengan keberadaan pemain asing di IBL.
"Dengan atau tanpa pemain asing sama saja, kami fight terus pokoknya. Yang jelas, dengan adanya pemain asing ada manfaatnya juga buat kami untuk terus mengasah kemampuan," ucap Bagir dalam konferensi pers virtual Indonesia Patriots, pada Kamis, 13 Januari 2022.
Di sisi lain, Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih mengatakan, ajang IBL menjadi upaya Perbasi mempersiapkan para pemain muda. Dengan menghadapi tim-tim tangguh di IBL, tim asuhan Milo Pejic punya modal pengalaman untuk pertandingan di tingkat internasional.
Tim Indonesia Patriots punya proyeksi untuk turun di SEA Games 2021 Hanoi yang berlangsung Mei 2022 mendatang. Pasalnya, banyak pemain senior timnas basket Indonesia yang tak dapat tampil di SEA Games lantaran gelaran pesta olahraga Asia Tenggara bentrok dengan penyisihan IBL 2022.
"Jadi mungkin kami akan memadukan pemain Indonesia Patriots ini dengan pemain senior yang klubnya tidak masuk playoff IBL. Ditambah pemain naturalisasi juga," ucap Danny Kosasih.