Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

All England, RRT Dan Indonesia

Asian badminton confederation mengajak indonesia memboikot turnamen all england 1976. Indonesia menolak karena kepentingan mempertahankan rudi hartono dan tjuntjun/j wahyudi sebagai juara. (or)

13 Maret 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NIAT Asian Badminton Confederation untuk memboikot turnamen All England (1976) bukanlah suatu keputusan yang mengagetkan. Keinginan buat menarik diri dari kejuaraan dunia tak resmi itu sudah pernah disampaikan lewat petisi pada Presiden IBF, Stuart Wyatt pertengahan tahun lalu. Yakni setelah anggota kelompok gagal mendudukkan RRT menggantikan Taiwan dalam organisasi bulutangkis internasional tersebut. Merasa konsekwen dengan konsensus yang dituangkan di London, Jepang menyatakan diri untuk tidak mengirim team ke All England. Ketika berita Pemboikotan Jepang itu ditanyakan oleh wartawan pada Sekjen IBF, Herbert Scheelle, ia menjawab: "Tanpa Jepang dan Indonesia sekalipun, All England akan jalan terus". Keterus-terangan Scheelle itu dengan cepat memanaskan kuping Teh Gin Sooi, Sekjen ABC. Dan ia pun mengirim surat ajakan kepada PBSI untuk membatalkan pengiriman pemain Indonesia ke Inggeris, mengikuti jejak Jepang. Misi Khusus Surat Teh Gin Sooi itu bisa difahami. Indonesia memiliki sejumlah pemain yang mempunyai reputasi baik di All England. Tapi, ajakan tersebut sulit untuk dipenuhi PBSI. Karena Indonesia punya kepentingan tersendiri dalam kejuaran All England. Selain mempertaruhkan prestasi Rudy Hartono di sana, juga tersirat keinginan buat memperpanjang gelar juara ganda bagi Tjuntjun dan Johan Wahyudi. Persoalannya kini, bagaimana agar ABC yang juga menyelenggarakan kejuaraan Asia, akhir Maret ini tidak kecewa dengan sikap Indonesia di samping tidak mengganggu program untuk All England? Untuk itu penghujung Pebruari lampau dikirimlah Ketua Bidang Organisasi PBSI, J.C. Tambunan dan Bendahara Suharso guna memberikan pengertian pada pimpinan BC tentang keinginan Indonesia yang sulit buat menerima ajakan pemboikotan yang telah diutarakan. Misi khusus untuk Kuala Lumpur dan Bangkok itu ternyata berjalan licin. Bahkan "Presiden ABC, Chumpolt akhirnya memberikan dukungan untuk pengiriman Rudy ke sana", kata Suharso Meski pemberangkatan team Indonesia ke All England telah mendapat 'restu' dari ABC, tapi bagi Teh Gin Sooi permasalahan tidak dengan sendirinya selesai. Sepulang dari Bangkok, ia kembali mengeluarkan pernyataan di KualaLumpur: mulai tahun depan (1977) pemain Asia tidak akan diizinkan ikut serta dalam turnamen All England. Alasannya, All England bakal kehilangan nama baiknya sebagai suatu turnamen besar dengan adanya kejuaraan dunia yang resmi di Swedia -- di mana diperhitungkan RRT akan ambil bagian -- tahun muka. Perhitungan bakal masuknya RRT dalam IBF bukannya tak berdasar. Mengingat sidang IBF itu sendiri akan diadakan bersamaan dengan turnamen Piala Thomas di Bangkok, pertengahan 1976 ini. Sehingga faktor diperlukan persetujuan -- peserta sidang (fasal 1 Anggaran Dasar IBF) untuk mengeluarkan Taiwan -- suatu syarat yang diminta RRT -- kemungkinan besar akan terpenuhi. Sekiranya perhitungan ini tidak meleset, adakah dengan sendirinya kiblat bulutangkis dunia akan beralih dari London ke Asia? Bukan tak mungkin. Meski belum tentu pula akan menghilangkan All England sebagai suatu turnamen besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus