Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Barty masih ragu akan tampil di Amerika Serikat Terbuka atau Prancis Terbuka.
Barty masih mencemaskan kondisi pandemi yang membuat hampir semua negara merasakannya.
Barty menjadi petenis putri Australia kedua yang mencapai peringkat pertama dunia setelah Evonne Goolagong.
SYDNEY -- Federasi Tenis Australia mulai menggelar kompetisi domestik pada pekan ini. Tapi pemain bintang negara itu, Ashleigh Barty, memilih absen. Petenis nomor satu dunia itu memutuskan tetap berlatih mandiri pada masa pandemi Covid-19 ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turnamen tenis yang digelar di beberapa wilayah Australia itu akan mengikuti langkah-langkah protokol kesehatan yang ketat, termasuk memasok handuk, makanan, dan minuman khusus pemain serta hanya mengizinkan mengetukkan raket mereka sebagai ganti jabat tangan antar-pemain. Persaingan dimulai dari Sydney, kemudian Melbourne, dan Brisbane mulai pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Barty memilih tidak ambil bagian dalam turnamen tersebut. Sebagai gantinya, dia berfokus pada latihan sebelum turnamen global dilanjutkan. "Pada tahap ini saya tidak akan ambil bagian dalam Seri Pro UTR karena tim saya dan saya terus berfokus pada latihan," kata dia.
Hanya, Barty tetap memberi semangat kepada para petenis Australia yang kembali berkompetisi di dalam negeri. Para petenis yang sudah menganggur sejak Maret lalu itu akan bersaing memperebutkan hadiah total mencapai Rp 6,4 miliar. "Luar biasa bagi petenis Australia. Saya berharap semua pemain yang bersaing mendapat yang terbaik."
Barty masih cemas akan kondisi pandemi yang dirasakan hampir semua negara. Ia pun belum punya rencana untuk mengikuti turnamen Grand Slam Amerika Serikat Terbuka yang akan digelar pada akhir Agustus mendatang. "Saya mengerti turnamen sangat ingin dijalankan. Tapi menjaga keamanan semua orang harus menjadi prioritas."
Ia mengatakan masih berusaha memahami aturan keamanan dalam turnamen itu. Sebenarnya ia juga sudah tidak sabar untuk kembali bertanding dan bermain. Tapi ia harus memastikan lebih dulu keamanannya. “Bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk tim saya," tutur Barty.
Turnamen Amerika Serikat Terbuka akan kembali digelar pada 31 Agustus mendatang di Flushing Meadows, New York. Ini merupakan seri Grand Slam pertama yang akan digelar setelah turnamen tenis ditangguhkan sejak awal Maret lalu hingga 1 Agustus mendatang. Tapi penduduk Kota New York mendapat pukulan paling telak oleh pandemi corona di Amerika Serikat.
Kondisi itu membuat panitia turnamen bakal memberlakukan beberapa pembatasan, termasuk menguji kesehatan pemain beberapa kali dalam seminggu dan hanya boleh membawa satu pendamping. Sementara itu, jadwal AS Terbuka yang hanya berselang sepekan dengan Grand Slam Prancis Terbuka—pelaksanaannya digeser pada akhir September--akan membuat Barty dihadapkan pada dua pilihan untuk memilih salah satu turnamen saja.
"Sulit untuk menetapkan tujuan. Itu pasti. Kami masih belum benar-benar tahu seperti apa sisa tahun ini. Ada begitu banyak hal di luar kendali kami," kata Barty. "Ketika kami sudah punya kepastian, tim saya dan saya akan duduk dan menetapkan beberapa tujuan yang harus diraih.”
Saat ini, Barty menjadi petenis putri Australia kedua yang mencapai peringkat pertama dunia setelah Evonne Goolagong. Ia sudah terlihat cemerlang sejak menjadi petenis junior dan memenangi gelar Wimbledon saat berusia 15 tahun pada 2011. Ia kemudian menjadi salah satu pemain ganda terbaik dunia dengan mencapai tiga final Grand Slam pada 2013 dengan rekan senegaranya, Casey Dellacqua. Selanjutnya, Barty menapaki kariernya sebagai pemain tunggal pada September 2014 dari peringkat ke-325 dunia sampai kini.
TENNIS364 | THEAGE | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo