Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bayang-bayang ke brunei

Indonesia sebagai tuan rumah berhasil merebut 37 dari 90 medali emas. katarinus aligita dari kelompok iii berhasil memecahkan rekor 100 meter gaya dada. (or)

27 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

USIA menyelamatkan kita. Di SEA Games Singapura Juni lalu, perenang Indonesia bagaikan ikan yang dibetot insangnya kalah besar. Tapi dalam Kejuaraan Kelompok Umur ASEAN VII di Senayan (19-21 Agustus) mereka menjadi ikan cucut yang tak terkejar lawan dari Filipina, Malaysia, Singapura, dan Muangthai. Dengan 45 perenang, tuan rumah Indonesia merebut 37 dari 90 medali emas yang tersedia. Menyisihkan Filipina (dengan 41 perenang) ke nomor 2 dengan perbedaan tujuh medali emas. Singapura, Penggondol medali terbanyak di SEA Games lalu, kelihatannya kekurangan bibit mempertahankan dominasinya di SEA Games mendatang. Memenangkan delapan emas, Singapura menempati kedudukan ke-4, sesudah Malaysia yang merebut 11 emas. Meskipun kalah dalam pengumpulan medali, Filipina kelihatannya bakal menjadi lawan tangguh di SEA Games Brunei 1985. Mereka memiliki perenang-perenang kelompok umur I (15-17 tahun) dan II (13-15 tahun) yang tangguh -- kelompok umur yang punya potensi tinggi untuk tampil di Brunei. Sementara Indonesia cuma berjaya di kelompok umur lebih muda, yaitu III (11-12 tahun) dan IV (di bawah 10 tahun). Kekayaan yang kelihatannya belum siap pakai untuk pesta olah raga dua tahun mendatang itu. Dari kelompok umur I dan II, Filipina paling tidak bisa mengharapkan dua perebut medali emas di Brunei nanti, masing-masing dari Christine Jacob dan Rene Conception. Christine, pelajar kelas I SMA di negerinya membabat tujuh medali dari delapan nomor yang diikutinya. Sementara Rene Conception yang sedang belajar di sekolah menengah atas di Amerika Serikat mempersembahkan delapan medali emas untuk negerinya. Di tangannya lima rekor kelompok umur ASEAN tumbang. Dari Indonesia hanya Elfira Rosa Nasution yang mampu bersaing di kelompok II. Anak pelatih renang di Jambi, Raja Nasution, merebut empat emas dari sepuluh nomor yang diterjuninya. Ia memecahkan rekor 400 gaya ganti perorangan, dari 5:27.8 menjadi 5:25.8. Namun masih terpaut beberapa puluh kali ayunan tangan dari rekor SEA Games yang dipegang perenang Singapura Junie Sng (5:04.37). Seperti dikatakan Ketua Umum PRSI, M.F. Siregar, Indonesia harus bekerja keras untuk memacu perenang-perenangnya, terutama setelah melihat keremahan pada kelompok umur I & II. "Latihan menjelan Brunei dititikberatkan pada power untuk mempertinggi kekuatan dan daya tahan," uccap Siregar. Setelah masa paceklik di SEA Games dan bayang-bayang yang belum jelas di Brunei, Indonesia tampaknya bakal menjadi kekuatan yang pantas disegani empat atau lima tahun mendatang. Karena tersedianya bibit yang cukup dari kelompok III dan IV. Dengan bintangnya Katarinus Aligita. Bertanding di kelompok III, putra pelatih renang Ali Budiman ini berhasil memecahkan rekor 100 meter gaya dada. Murid kelas I SMP ini mulai berenang usia empat tahun. Untuk merebut tujuh medali emas dari kejuaraan ini, Gita berlatih dua kali sehari sejauh 11.000 meter. Sekalipun berbagai pertandingan membuat dia harus meninggalkan sekolah, ternyata "ikan cucut" ini masih bisa menjadi juara ke-2 di kelasnya. Menang atau kalah hanya dibedakan waktu perseratus detik. Barangkali untuk menghitung kecepatan dengan tepat, Gita ingin jadi sarjana komputer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus