OLIMPIADE 1984 di Los Angeles masih setahun. Tapi seluruh dunia
sudah bisa memesan karcis sekarang. Kalau pada olimpiade
sebelumnya perusahaan perjalanan memetik untung dari penjualan
karcis, di Los Angeles perantara macam itu tak dikenal. Panitia
telah menunjuk sebuah bank untuk menjualkan 1« juta karcis yang
berharga US$ 3 sampai U$ 200.
Los Angeles memperlakukan pesta olah raga 13 hari itu (28 Juli-9
Agustus 1984) persis seperti bisnis yang harus menguntungkan.
Inilah untuk pertama kalinya gerakan olah raga itu berlangsung
tanpa bantuan uang dari pemerintah. Dengan biaya yang
diperhitungkan mencapai US$ 500 juta, panitia mengkalkulasikan
akan menarik keuntungan US$ 8 juta. Padahal, peristiwa olah
raga ini biasanya terpaksa dibayar dengan kerugian besar.
Kanada yang menjadi tuan rumah Olimpiade 1976, tekor US$ 1
milyar. Dan sampai sekarang masih harus membayar utang pada
berbagai sumber. Tak jelas berapa kerugian Uni Soviet. Cuma yang
diketahui negara itu paling tidak mengeluarkan US$ 9 milyar pada
tahun 1980.
Lomba untuk mengejar keuntungan ini kelihatannya akan
dimenangkan Peter V. Ueberroth, ketua panitia penyelenggara.
Karena tidak ada stadion raksasa yang harus dibangun.
Paling-paling hanya mendirikan velodrome untuk balap sepeda.
Sedangkan sebuah kolam renang yang baru, sumbangan perusahaan
McDonald's. Gelanggang pertandingan berbagai cabang olah raga
yang lain akan mempergunakan sisa-sisa arena ketika Los Angeles
untuk pertama kali menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 1932.
Dengan Stadion Memorial Coliseum sebagai pusatnya. Sebanyak
12.000 atlet dan osial akan ditampung di tiga kampus
universitas yang terdapat di kota itu. Panitia tidak mau
membangun gedung baru. Karena diperhitungkan akan terbengkalai
saja begitu Olimpiade selesai.
Keuntungan sudah membayang. Uang masuk paling besar datang dari
jaringan televisi Amerika Serikat, ABC, yang membayar US$ 225
juta untuk hak siaran. Uang juga mengalir paling sedlkit dari 30
perusahaan yang menjadi sponsor. Mulai dari IBM, Coca-Cola
sampai perusahaan pakaian jadi Levi's. Dari karcis
diperhitungkan masuk US$ 90 juta. Belum lagi dari hasil
penjualan coin untuk memperingati pesta olah raga itu.
Los Angeles barangkali akan menjadi tonggak sejarah dalam
menunjukkan bahwa olah raga amatir tidak mesti merugi. Dan
memang beberapa tahun belakangan ini amatirisme sedang dalam
ancaman. Federasi berbagai cabang olah raga, antara lain
atletik, sudah memperkenankan atlet menerima uang, sekalipun
dengan syarat "tidak langsung".
Tetapi sikap tuan rumah yang mau mencari untung tadi dijadikan
Uni Soviet sebagai bulan-bulanan serangan. "Olimpiade terancam
berubah menjadi pekan raya," tulis koran Komsomolskaya Pravda,
Maret yang lalu. Seraya menuduh AS melanggar piagam Olimpiade.
Uni Soviet yang masih luka hatinya karena AS memelopori
pemboikotan Olimpiade Moskow tiga tahun yang lalu, memang piawai
dalam menyerang. Pukulannya kedengarannya bebas dari polusi
politik. Negara itu mengecam keras tuan rumah yang tidak
memberikan jaminan terhadap keamanan atlet. Soal ini paling
akhir diketengahkan Ketua Komite Olimpiade Uni Soviet, Marat
Gramov, dalam jumpa pers di Moskow belum lama ini.
Masalah keamanan itu, menurut Gramov, termasuk bahaya yang
mengancam diri smog (kabut campur asap) yang memang terkenal di
Los Angeles. Media massa di Uni Soviet, terutama
membesar-besarkan soal ini. Mereka menyebutkan campuran antara
kabut dan gas buangan dari mobil dan pabrik itu sangat
berbahaya terhadap kesehatan. Diceritakan pula tentang seorang
ahli kesehatan olah raga Amerika Serikat yang bernama William
McCafferty. Dokter itu dikisahkan telah menganjurkan agar
pertandingan nantinya dilangsungkan pai-pagi benar dan malam
hari, ketika smog tidak begitu membahayakan. Tetapi menurut
laporan di media massa Soviet, sang dokter kemudian dibunuh oleh
segerombolan perampok.
Soviet juga mengecam pemencaran penampungan atlet dan
kemacetan lalu lintas. Pendayung yang harus bertanding di Danau
Casitas harus menempuh jarak 70 km di tengah-tengah arus lalu
lintas musim panas yang diperhitungkan bisa merangkak sampai 10
km per jam.
Jalan masi jauh. Masih banyak waktu buat tuan rumah mencari
jalan agar udara lebih segar di atas Los Angeles. Begitu juga
soal kemacetan lalu lintas. Karena, seperti diutarakan
Ueverroth, untuk menanggulangi masalah itu bukan bisnis lagi.
Pemerintah akan membantu. Dan sebagaimana diucapkan Presiden
Reagan kepada utusan panitia, maupun Komite Olimpiade
Internasional yang mengunjunginya baru-baru ini: "Pemerintah
Amerika Serikat siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan
untuk menjamin keselamatan Olimpiade 1984."
Berbagai kalangan memperkirakan Los Angeles bakal bebas dari
ancaman yang berarti. Yang dikhawatirkan adalah ancaman boikot
yang dilancarkan Uni Soviet dan sekutu-sekutunya. Tetapi Juan
Antonio Samaranch, ketua International Olympic Committee yang
pernah menjadi duta besar Spanyol di Uni Soviet "tidak melihat
negara itu punya rasa dendam."
Diperkirakan kalaupun ada ancaman, akan datang dari gerakan
antinuklir". Teroris bisa saja menyelusup dan meledakkan reaktor
nuklir ukuran kecil yang terdapat di University of California,
Los Angeles, yang kampusnya digunakan untuk penampungan atlet.
Tetapi ancaman seperti itu dengan mudah akan diatasi satuan
keamanan yang terdiri dari nama-nama legendaris, seperti FBI dan
CHIPS.
Charles Beckwith, yang memimpin pembebasan yang gagal terhadap
sandera orang Amerika di Iran tahun 1980, dan akan memimpin tim
antiteroris untuk Olimpiade ini, mudah-mudahan tak gagal lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini