Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LONDON - Tim nasional Inggris ternyata menjadi tim yang paling banyak menyumbang orang-orangnya dalam daftar pemain dengan berat nan super. Setidaknya, dalam sepuluh nama pemain paling berat, tercantum tiga pemain asuhan Gareth Southgate.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka adalah Jack Butland, Harry Maguire, dan tak ada yang menyangka sang kapten Harry Kane. Tak tanggung-tanggung dalam hasil timbangan yang dikeluarkan FIFA, mereka masuk dalam gerombolan si berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga pemain itu memiliki rata-rata berat tubuh di atas 95 kilogram. Bahkan Kane, terbilang teramat berat. Dia berada di urutan kedua setelah Ramon Torres, pemain asal Panama yang paling berat, timbangannya berada di angka 99 kilogram. Kane lebih ringan dua ons.
Tentu saja mengejutkan. Bukan apa-apa. Selama ini Kane dikenal sebagai pemain yang paling mempedulikan kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Dia dikabarkan memiliki ahli masak sendiri, juga sangat menghindari alkohol dan makanan lain yang bisa menurunkan performanya.
Lagi pula dari penampakannya, dia terlihat lebih langsing. Geraknya pun cepat dan akibatnya dia rajin mencetak gol. Kenapa bisa jadi setambun itu?
FIFA menyatakan angka-angka yang mereka peroleh murni didapatkan dari federasi sepak bola yang menjadi peserta dalam turnamen ini. FA, Asosiasi Sepak Bola Inggris, menyatakan terjadi kekeliruan besar. Menurut mereka, berat badan kapten timnas Inggris yang sebenarnya berada di angka 89 kilogram. Pihak klub sendiri, yakni Tottenham Hotspur, menyebutkan hasil timbangan Kane jatuh pada angka 85,5 kilogram.
Ini bukan ulah pertama dari federasi sepak bola negeri itu terhadap Harry Kane. Sebelumnya, mereka juga pernah melakukan hal serupa pada April lalu.
Kala itu mereka mencuit video yang mengejek striker Tottenham tersebut setelah kekalahan di semifinal Piala FA. Belakangan, FA pun minta maaf kepada Kane.
Sepak bola Inggris memang penuh kelucuan. Memiliki liga paling hebat di planet ini, tapi mereka tak juga mampu menghasilkan tim nasional yang kuat dan disegani. Padahal teorinya, liga yang hebat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Ketatnya persaingan bisa menghasilkan pemain-pemain tangguh.
Di kancah internasional, bersyukur mereka pernah memenangi Piala Dunia, saat kejuaraan itu digelar di rumahnya sendiri. Namun itu sudah berlangsung lama sekali, yakni di abad lalu tepatnya pada 1966.
Piala Eropa? Boro-boro. Mereka belum pernah menjadi juara. Termasuk saat mereka menjadi tuan rumah Piala Eropa 1996. Kala itu mereka menggunakan tagline, when football comes home. Bagi orang Inggris, permainan sepak bola memang berasal dari negeri mereka.
Sepak bola Inggris memang miris. Kiprah dalam dua piala dunia terakhir adalah contohnya. Mereka garang saat tampil di babak kualifikasi. Pada 2010 misalnya, pasukan yang dipimpin oleh Fabio Capello begitu trengginas.
Semua lawan dibabat, tapi saat tampil dalam final sesungguhnya, Inggris meringis dan akhirnya terpental pulang setelah dihajar Jerman 4-1.
Empat tahun kemudian, di Brasil hal itu terulang lagi. Di bawah asuhan Roy Hodgson, tim Inggris perkasa di babak kualifikasi. Namun lagi-lagi mereka amburadul saat bermain di pentas yang sesungguhnya.
Berada bersama Italia, Uruguay, dan Kosta Rika, pasukan Hodgson ini dua kali kalah dan bermain imbang melawan Kosta Rika. Akibatnya mereka pun pulang lebih cepat dari Brasil.
Bagaimana dengan Piala Dunia kali ini? Mereka berangkat ke Rusia tanpa mengalami kekalahan. Bergabung di Grup G, sepertinya mereka bisa mengatasi lawan-lawannya terkecuali Belgia–yang menjadi salah satu favorit juara. Tunisia di atas kertas mereka bisa patahkan.
Namun tak mudah untuk lawan berikutnya, yakni Panama. Ramon Torrres, pemain kunci Panama, suatu ketika mengaku timnya terinspirasi oleh perlawanan Kosta Rika–negara tetangganya yang mampu memulangkan Inggris di Piala Dunia Brasil. "Perlawanan mereka patut menjadi contoh buat kami," katanya.
Adakah Inggris akan mengulangi perjalanan-perjalanan sebelumnya, yakni hanya numpang lewat di babak-babak awal?
Gareth Southgate–pelatih timnas Inggris–tentu tak mau hal itu terjadi lagi. Satu sebabnya adalah ramuan skuadnya yang dipenuhi dengan pemain muda.
"Saya percaya skuad ini. Mereka memiliki banyak energi. Mereka juga nyaman dengan permainan kami kembangkan," kata Southgate. "Ini tim muda. Namun kami juga memiliki banyak pemain senior. Saya kira ini akan menghasilkan keseimbangan dalam skuad."
Southgate boleh saja tebal keyakinannya. Namun, Gary Lineker melihat dari sudut pandang berbeda. Bagi dia, sebaiknya Southgate membuang harapan untuk menjadi juara di Rusia.
"Saya kira, lebih baik dia mempersiapkan para pemain muda di skuad ini untuk tampil di Piala Dunia mendatang," katanya. "Saat itulah mereka akan tampil matang." BBC| DAILYMAIL|TELEGRAPH | IRFAN BUDIMAN
Partisipasi di Piala Dunia
Lolos 14 kaliSemifinal 2 kali Final 1 kali Juara 1 kali
Peringkat FIFA: 13 (per 17 Mei 2018)
Jadwal laga Inggris
18 Juni 2018 – Tunisia vs Inggris
24 Juni 2018 – Inggris vs Panama
28 Juni 2018 – Inggris vs Belgia
Pelatih: Gareth Southgate
Southgate menggantikan Sam Allardyce sebagai pelatih sementara Inggris pada September 2016. Dia kemudian diangkat secara resmi sebagai pelatih nasional Inggris pada 30 November 2016. Southgate bukan nama asing buat sepak bola Inggris. Sebagai pemain, dia merupakan bek tanggung yang ikut membela Inggris di Piala Dunia Prancis 1998 dan Korea-Jepang empat tahun berikutnya.
Pemain Kunci:
Bekas pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, pernah menyebut Harry Kane sebagai pemain yang komplet. Pemain Tottenham Hotspur ini kini merupakan salah satu striker berbahaya d dunia. Di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, dia mencetak lima gol dalam enam kali penampilannya.
Skuad Inggris
Kiper: Jack Butland, Jordan Pickford, Nick Pope
Belakang: Trent Alexander-Arnold, Gary Cahill, Phil Jones, Harry Maguire, Danny Rose, John Stones, Kieran Trippier, Kyle Walker, Ashley Young
Gelandang: Eric Dier, Dele Alli, Jordan Henderson, Fabian Delph, Jesse Lingard, Ruben Loftus-Cheek
Penyerang: Harry Kane, Marcus Rashford, Raheem Sterling, Danny Welbeck, Jamie Vardy
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo