Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Cerita Jorge Lorenzo Sebut Valentino Rossi sebagai Jordan MotoGP

Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo, menyebut Valentino Rossi sebagai Michael Jordan-nya MotoGP setelah menonton dokumenter The Last Dance.

8 Juli 2020 | 10.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo, mengungkapkan kekagumannya pada visi film The Last Dance, sebuah dokumenter yang berkisah tentang legenda basket NBA, Michael Jordan. Namun, secara mengejutkan, ia membandingkan Jordan dan rival abadinya dalam arena MotoGP, Valentino Rossi. "Rossi adalah Jordan of the Bikes," kata Lorenzo, dikutip dari Corsedimoto, pada Mei lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Lorenzo, istilah Rossi adalah Michael Jordan di MotoGP tidak pernah terpikirkan sebelum menonton dokumenter tersebut. Berawal dari iseng, mantan pembalap Yamaha dan Repsol Honda itu keterusan menonton kisah Jordan hingga akhir episode. Menurut dia, pujian itu juga muncul begitu saja sambil mengingat persaingannya dengan Rossi selama memperebutkan gelar juara MotoGP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The Last Dance adalah serial dokumenter yang terdiri dari 10 episode. Dokumenter ini dirilis oleh ESPN dan Netflix pada pertengahan April lalu, lebih cepat dari jadwal sebelumnya pada Juni 2019 akibat wabah virus corona. Film itu mengisahkan kisah awal karier Jordan sampai akhir ceritanya di Bulls bersama sejumlah tandemnya seperti Scottie Pippen, Dennis Rodman, dan Steve Kerr, serta pelatihnya Phil Jackson.

Dalam film dokumenter itu, menurut Lorenzo, jelas bahwa saingan terbesar Jordan adalah Isiah Thomas. Di sinilah, ia menyinggung persaingan dan rival terberat dalam karier balap MotoGP. "Di awal MotoGP, saya punya pesaing yang sangat kuat, yaitu Dani Pedrosa. Kemudian tujuan saya adalah untuk mencoba mencapai tingkat Valentino Rossi dan menyainginya dengan kemampauan saya sendiri," kata dia.

Persaingan ini juga menyebabkan perang di dalam dan di luar arena balapan. Dengan Pedrosa dan The Doctor adalah lawan terberatnya. "Dengan Pedrosa, ketika kami berdua bersama Honda, ada banyak ketegangan. Kemudian dengan Rossi, di Montmeló 2009, kami memiliki pertempuran hingga lap terakhir. Rossi dan timnya memperoleh kemenangan, yang tentu lebih besar dari biasanya," ujarnya.

Satu dekade kemudian, Jorge Lorenzo tidak menyembunyikan harga dirinya untuk Valentino Rossi. Ia menyebut Rossi, juara dunia MotoGP sembilan kali, sebagai pembalap terbesar sepanjang sejarah MotoGP. “Agostini adalah orang yang telah memenangkan banyak gelar, tetapi bagi saya sejauh ini, Rossi telah menjadi yang paling penting untuk semua yang pernah terlibat dalam balapan. Jika ada Jordan di atas motornya, itu akan menjadi milik Rossi," kata dia. Adapun Giacomo Agostini adalah pengoleksi 15 gelar juara dunia.

Di arena MotoGP musim ini, Valentino Rossi masih aktif balapan bersama tim Petronas Yamaha SRT. Adapun Lorenzo telah memutuskan untuk pensiun akhir musim lalu dan beralih menjadi pembalap penguji Yamaha. Namun, pecinta MotoGP masih bisa berharap melihat keduanya berduel kembali di arena setelah Lorenzo, juara dunia tiga kali, mengkonfirmasi adanya negosiasi untuk melanjutkan karier balapnya bersama tim Ducati untuk musim depan.

CORSEDIMOTO | CRASH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus