KEMELUT dalam tubuh Percasi belum reda. Tiba-tiba muncul berita
bahwa GM Anthony Miles, 37 tahun dari Inggris yang telah
mengikuti turnamen catur internasional di Sala dan Bali (8
Februari12 Maret 1982), belum menerima hadiah sebesar US$ 3.500
-- uang yang memang diberikan kepada peserta turnamen itu. Miles
akhirnya mengadu ke Federasi Catur Inggris. Dan organisasi itu
pun melayangkan teleks ke PB Percasi menanyakan hadiah itu.
Turnamen memperebutkan Piala Ibu Tien Soeharto itu sendiri
dianggap sukses. Dari 26 peserta, 20 (terdiri dari 17 grand
master dan 3 master internasional) di antaranya dari luar
negeri. Setelah selesai pertandingan, selain uang mereka
dihadiahi souvenir 3 video kaset rekaman pembukaan, penutupan
turnamen dan tour mereka di Borobudur. Tapi khusus untuk Anthony
Miles, belum mendapatkan hadiah uang dan souvenir itu. Ia pulang
dua hari sebelum acara penutupan, tanpa pamit. Miles hanya
memberi kuasa kepada GM Raymond Keene, juga dari Inggris, untuk
menerima hadiah itu.
Oleh panitia, hadiah itu tidak dicairkan dulu, karena akan
diberikan langsung kepada Miles. Karena, menurut ketua
penyelenggara turnamen itu, Begug Poernomosidi, Miles bukan
orang yang gampang dipercaya. Misalnya, tiket yang dikirimkan
panitia dan dari Inggris sudah didapat kabar diterima oleh yang
bersangkutan sebelum turnamen, ternyata dibantah Miles kemudian.
Terpaksa panitia merogoh kantung lagi untuk tiket Miles yang
lebih mahal, karena dibeli tidak secara kolektif. Dengan alasan
itu panitia ingin memberikan hadiah US$ 3.500 tadi langsung
kepada grand master itu.
Tapi akibatnya tudingan diarahkan kepada PB Percasi. "Orang luar
tahunya itu kesalahan PB Percasi," kata Djoko Moeljo, Ketua Umum
demisioner PB Percasi. Menurut Djoko setelah 2 kali ia menegur
panitia turnamen, akhirnya dijanjikan hadiah itu akan segera
diberikan kepada Miles.
Tapi apa pun kata orang tentang panitia penyelenggara, menurut
Begug, Presiden FIDE, Fridrik Olafsson, minggu terakhir Agustus
ini akan datang ke Indonesia. Tujuannya untuk mengucapkan
selamat pada panitia penyelenggara dan KONI yang dinilai telah
sukses mengadakan turnamen catur internasional di Sala & Bali
tempo hari. Turnamen ini akan dilanjutkan pada 10 November,
bertepatan dengan hari pahlawan tahun depan.
Apakah buntut belum terbayarnya hadiah untuk Miles itu berakibat
Utut Adianto, ditolak ikut bertanding di Kejuaraan Catur Junior
Denmark, 12-18 Agustus ini Baik Djoko Moeljo atau pun H.M.
Hassan (yang menganggap dirinyalah yang legal sebagai Ketua Umum
PB Percasi) membantah keduanya saling berkait. Tidak
berangkatnya Utut, menurut Djoko, hanya karena keterlambatan
administrasi. Utut didaftarkan sesudah batas waktu penutupan
yang ditetapkan panitia kejuaraan. Diakui juga bahwa lengahnya
administrasi ini karena pengurus waktu itu lagi berkonsentrasi
di Kongres dan Kejurnas Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini