Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Gelora Ganti Kepala

Direktur gelanggang olah raga senayan brigjen r. sumantri diganti oleh mayjen gatot suwagio. pada saat sumantri hutangnya mencapai rp 23 juta sedang saat gatot kekayaannya mendekati 16 milyar rupiah.(or)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA Brigjen R. Sumantri pertama memegang jabatan Direktur Gelanggang Olahraga Senayan 9 tahun yang lalu, hutangnya setinggi Rp 23 juta, karyawan 1400 orang plus 5000 orang anggota keluarga mereka. Tapi ketika pada tanggal 1 Maret yang baru lalu ia menyerah-terimakan jabatan direktur itu kepada penggantinya Mayjen Gatot Suwagio, Gelora Senayan mampu menghasilkan omzet sebesar Rp 200 juta per bulan. Nilai kekayaannya kini mendekati 16 milyar rupiah. Malah keuntungan yang ditinggalkan sebesar Rp 1,1 milyar. Dan karyawannya kini hanya sekitar 560 orang. Ditantang Tapi tampaknya prestasi itu tidak menjamin kekekalan kedudukan Sumantri. Karena datang sepucuk surat "pemberitahuan" (Desember 1977) dari Ketua Umum Yayasan Gelora Senayan, Hamengkubuwono IX. Isinya mengenai pergantian direktur Gelora Senayan. Malah disehutkan bahwa dalam rangka timbang-terima hari Rabu pekan lalu, hendaknya laporan "tentang keuangan, khususnya mengenai hasil penjualan tanah Diamond Hotel dan tanah di sebelahnya, yang ada di Jalan Jenderal Sudirman", dipersiapkan. Dari sini tampaknya para wartawan olahraga coba mengembangkan sorotannya terhadap kebijaksanaan Sumantri. Dalam suatu pertemuan perpisahan di Hotel Hasta, Sumantri sendiri menolak memberikan jawaban secara langsung mengenai sebab-sebab penggantiannya yang lebih cepat. "Terserah pada penafsiran dari saudara masing-masing." Tentu saja penafsiran itu tak jauh bertumpu pada masalah tanah dan bangunan yang berada di kompleks Gelora. Misalnya Hotel Hilton dan Convention Hall (Balai Sidang). Menurut Sumantri, dulu ia mengira yang membangun Convention Hall dan Hilton itu pihak Pertamina, tapi ternyata oleh pihak lain. Tentang scoringboard di stadion utama dan kolam renang, ia hanya bilang pekerjaannya akan dilanjutkan. Khusus mengenai keuangan dan administrasi, kata seorang dari eselon cksekutif Gelora, adalah kekuatan Sumantri, "la tekun dan amat mendetail dalam bidang ini." Sebagai bukti ia memperlihatkan sebuah buku "Pedoman Organisasi dan Tugas" bagi pengelolaan Gelora Senayan yang meliputi semua aspek. Tapi rupanya perkembangan beberapa tahun ini--terutama yang menyangkut lingkungan di sekitar Gelora -- menjadi ancaman bagi bisnis perhotelan dan rekreasi. Hotel dan sarana rekreasi bermunculan, menjadi saingan berat bagi bisnis Gelora. Begitu pula fungsi Gelora dalam menyediakan fasilitas untuk para atlit, ditantang oleh tuntutan prestasi yang makin tinggi. Sehingga dirasakan kebutuhan hadirnya seorang pimpinan yang bukan hanya pandai dalarn pengelolaan, tapi juga seorang yang kreatif, inovatif dan berorientasi pada program. Perpaduan dari unsur-unsur tersebut, kata seorang staf Gelora, tak mustahil ada pada diri Gatot Suwagio.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus