Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Rudy Setelah Absen

Rudy memasuki pelatnas untuk mempersiapkan diri ke turnamen all england. pada pertandingan percobaan tampak ketrampilannya menurun. ia menyadari kekurangannya itu. (or)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA Rudy Hartono, 28 tahun, memasuki pelatnas untuk mempersiapkan diri ke turnamen All England, bulan Nopember lalu penggemar bulutangkis memandang kehadirannya dengan penuh harapan. Tapi dari serangkaian pertandingan percobaan yang dilakukannya, muncul suatu ganjalan yang memberi warna lain pada permainannya. Ketrampilannya rampak mulai dirongrong oleh usianya. Lihatlah catatan angka-angka yang diraihnya berikut ini. Di gedung C Senayan, Jakarta dalam pertandingan melawan Liem Swie King tanggal 9 Pebruari ia menyerah dengan selisih angka yang cukup menyolok: 15-8 dan 15-8. Dalam eksibisi di Istora Senayan, 10 hari kemudian kegagalan kembali merundung dirinya. Ia hanya mampu menahan King dalam kedudukan sama 12-15 dan 17-15--set ketiga tidak dimainkan. Di Bandung, tanggal 25 Pebruari menghadapi lie Sumirat, ia pun tak kurang keteteran. Ia cuma berhasil meraih set pertama 18-16 untuk kemudian terpaksa mengakui kelincahan lie dengan angka 9-15. Set penentuan juga tak dilanjutkan. Dulu Tak Begini Dari beberapa penampilan utama itu, kelemahan Rudy yang tampak menonjol sejak ia menggantung raket pertengahan 1976 silam adalah di segi pertahanan. Jika dulu ia mampu menutup lobang-lobang kelemahan tersebut dengan kecepatan gerak kini ia tampak sering mati langkah menghadapi penempatan bola yang tajam dari lawan. Dalam mengatur penyerangan, keadaannya pun serupa. Permainan di depan net dari Rudy yang dulu begitu terpuji karena pengembalian bolanya yang tipis, sekarang kelihatan sedikit menebal. Sehingga tidak jarang pembalikan vang demikian menjadi bumerang baginya. Idem dito dengan over head smashnya. Kelebihan tersisa dan yang diandalkannya agaknya tak lebih dari pengalaman juara semata. Rudy bukan tak menyadari kekurangan itu. "Persiapannya terlalu pendek," jawabnya. Ia menambahkan, sedikitnya ia membutuhkan waktu 1 tahun latihan teratur untuk pemulihan kondisinya. Mengingat usia dan lamanya ia absen dari kegiatan bulutangkis. Pengakuan Juara All England 8 kali itu tampak jujur. Meski secara fisik ia telah mencapai berat idealnya 68 kg (sebelumnya 71 kg) untuk tinggi badan 179 cm, namun hal itu belum menolong banyak bagi kekuatannya. Ini tampak jelas ketika ia melakukan sit-up sebanyak 75 kali hitungan di gedung C, pekan lalu. Dosis latihan itu ternyata menimbulkan keluhan. Perut sebelah kirinya mendenyut kencang. "Dulu-dulu tak begini," ujar Rudy. Adakah Rudy yang tengah menanti kelahiran putera pertamanya pekan ini mampu membikin kejutan lagi di All England? "Saya harap begitu. Tapi rasanya berat," demikian pengakuan Rudy.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus