Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai puncak grand final Proliga 2019 yang mempertemukan juara bertahan Jakarta Pertamina Energi versus PGN Popsivo Polwan bakal menjadi ajang pertarungan hidup mati Manganang bersaudara, antara Aprilia dan Amasya yang berbeda klub.
Baca: Jadwal Grand Final Proliga 2019: 23-24 Februari di Yogyakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laga perebutan juara yang akan digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta, Sabtu, 23 Februari 2019 itu, Aprilia memperkuat Popsivo sedangkan sang kakak di Jakarta Pertamina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aprilia mengaku dalam laga melawan tim yang diperkuat saudara kandungnya itu ia bakal tampil habis habisan.
"Saudara ya tetap saudara, di lapangan ya tetap musuh lah," ujar Aprilia ditemui Tempo di sela latihan di GOR Amongrogo Jumat petang 22 Februari 2019.
Eks pilar Bandung Bank BJB Pakuan musim 2018 itu mengakui, penampilan Amasya dengan timnya memang cukup kuat usai beberapa kali pertemuan dengan Popsivo.
Baca: 5 Fakta Grand Final Putri Proliga 2019: Pertamina Vs Popsivo
Dalam pertandingan terakhir putaran kedua final four Proliga 2019 di Gor Ken Arok, Kota Malang, Minggu (17 Februari 2019), Amasya bersama Jakarta Pertamina juga sukses menggilas Popsivo Polwan dengan skor 3-1 (16-25, 25-20, 25-23, 25-11).
"Kemarin kami kalah karena saat itu stamina pemain sedang turun semua, tapi untuk final ini kami sudah siap sepenuhnya," ujar Aprilia.
April pun mengaku saat harus bertanding melawan saudaranya yang berbeda klub ini, ia tak memiliki beban apapun. Keduanya bersepakat bermain profesional.
"Perasaannya, saya dan dia akan sama sama akan memberikan yang terbaik buat tim," ujarnya.
Baca: Grand Final Proliga: 8.350 Tiket per Hari, Termurah Rp 100 Ribu
Asisten Manajer PGN Popsivo Alit SA menuturkan meski April dan Amasya bersaudara, namun pihaknya percaya April bermain profesional.
"Dari sisi lapangan, April kemampuannya kami lihat lebih kuat, dia lebih senior, dan bukan Amasya yang kami waspadai dari Jakarta Pertamina Energi," ujarnya.
Justru yang diwaspadai dari Jakarta Pertamina oleh Popsivo dalam final Proliga nanti tak lain pemain asingnya seperti Bethani De la Cruz. "Jadi seperti saat final four kemarin, kalau Jakarta Pertamina turunkan pemain asingnya, kami ikuti juga turunkan asing kami, itu yang diwaspadai," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO