Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berhasil mengalahkan wakil Jepang Kodai Naraoka dalam laga kedua Grup A tunggal putra BWF World Tour Finals 2024. Ia menang dengan skor akhir 21-12, 21-11 dalam pertandingan berdurasi 42 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bermain di Hangzhou Olympic Centre Gymnasium, Cina pada Kamis, 12 Desember 2024 WIB, atlet bulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu tampil cukup tegang pada awal laga gim pertama. Namun usai mendapatkan delapan poin, Jojo melesat hingga interval dan setelah inteval berhasil mengantongi empat poin sekaligus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak berhenti di situ, Jonatan kembali meninggalkan Naraoka dengan memperoleh lima poin saat mencapai skor 18. Setelahnya, ia mampu menyelesaikan laga dengan skor 21-12. Pada gim kedua, tercatat Jonatan mendapatkan enam poin secara beruntun di awal gim, disusul empat poin hingga interval. Setelahnya, pebulu tangkis berusia 27 tahun itu mengantongi lima poin secara beruntun dan mencapai mengakhiri laga dengan meyakinkan dengan skor 21-11.
Usai pertandingan, Jonatan mengatakan telah bermain dengan baik dengan memanfaatkan kondisi lawan yang kelelahan karena kemarin bermain dengan durasi yang cukup panjang. Hal itu, menurut Jojo, berpengaruh pada performa Naraoka hari ini. “Tapi di gim pertama, dia mau mengajak saya reli, ingin melihat apakah saya akan banyak mati sendiri tapi saya sudah antisipasi dan siap dengan itu,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulis PBSI.
Jonatan mengatakan, saat menghadapi tunggal putra Jepang itu, ia bermain lebih aktif untuk membalikkan serangan lawan dengan strategi yang efektif. Pebulu tangkis kelahiran Jakarta itu juga menuturkan efektivitas permainan hari ini sangat beda dengan performanya kemarin saat dibantai wakil tuan rumah, Shi Yu Qi.
“Besok pertandingan hidup mati melawan Kunlavut Vitidsarn (Thailand), saya mau berusaha semaksimal mungkin. Nanti malam akan lihat video pertemuan terakhir dan dua pertandingan Kunlavut di sini. Saya harus mewaspadai pukulan yang matang, halus dan menyulitkan,” kata dia.