Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, melaju ke babak 16 besar Kumamoto Masters 2024. Ia berhasil engalahkan wakil tuan rumah, Tomoka Miyazaki, dengan 21-15, 21-12, pada babak 32 besar.
“Saya bisa bermain cukup bersih, saya bisa memanfaatkan keadaan karena saya rasa Tomoka tidak dalam permainan yang semestinya. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Gregoria dalam keterangan singkat PP PBSI di Jakarta pada Rabu, 13 November 2024.
Unggulan kelima itu mengaku bermain hati-hati agar tidak membuat gerakan yang berdampak pada pinggangnya setelah sembuh dari cedera. “Jujur, masih ada sedikit ingatan dengan cedera yang saya alami di turnamen terakhir (Denmark Open 2024). Jadi, tadi ada beberapa gerakan yang masih hati-hati. Tapi bukan masalah yang besar, secara kesiapan saya memang mau dan siap untuk turun di turnamen ini,” ucap dia.
Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu mengaku tak terbebani oleh status juara bertahan turnamen BWF Super 500 ini. “Tidak ada tekanan yang berlebihan, saya hanya ingin sebaik mungkin mempersiapkan semuanya, menampilkan yang terbaik,” kata Gregoria.
Sudah delapan wakil Indonesia lolos ke babak kedua Kumamoto Masters 2024. Selain Gregoria, ada juga ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto / Lisa Ayu Kusumawati, ganda putra Leo Rolly Carnando / Bagas Maulana, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri / Daniel Marthin, dan Sabar Karyaman Gutama / Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, serta ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komang Ayu Cahya Dewi Tersingkir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atlet tunggal putri lainnya, Komang Ayu Cahya Dewi, mengaku terbawa kontrol permainan lawan saat berlaga dalam babak 32 besar tunggal putri Kumamoto Masters 2024. Ia tunduk 12-21, 14-21 saat menghadapi pemain Denmark Mia Blichfeldt.
“Saya terkontrol permainan lawan dan tidak bisa keluar dari ritme dia. Saya mencoba untuk mengimbangi tapi tidak berhasil. Saya juga kurang tenang dalam bertanding,” kata dia.
Kegagalan ini memperpanjang catatan kurang mengesankan atlet asal Bali itu dalam beberapa turnamen terakhir. Dalam lima turnamen terakhir dari September hingga November, catatan terbaik tunggal putri peringkat 46 dunia itu adalah 16 besar Hong Kong Open 2024. “Melihat perjalanan sepanjang tahun ini tentunya tidak memuaskan bagi saya. Setelah ini, saya ingin rehat dulu, menenangkan pikiran,” kata Komang.