Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MELBOURNE - Johanna Konta membutuhkan waktu hampir tiga jam untuk melewati pertandingan perdana Australia Terbuka kemarin. Petenis Inggris itu nyaris gagal menundukkan lawannya, Ajla Tomljanovic, yang mendapat dukungan penonton kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konta, yang mencapai semifinal di Melbourne Park pada 2016, mendapat perlawanan sengit dari pemain tuan rumah kelahiran Kroasia, Ajla Tomljanovic, dengan 7-6 (7-4), 2-6, 7-6 (10-7). Bertarung di bawah sinar matahari yang terik, Konta masih bisa membuat 16 kali servis as untuk menaklukkan lawannya tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kakiku sedikit gemetar, cuaca panas di sini, sangat lembap. Saya tak sabar untuk masuk dan memulai proses pemulihan," kata Konta setelah pertandingan. "Saya sangat senang bisa melewati laga pembuka ini. Dia (Tomljanovic) bermain tenis luar biasa dan kadang-kadang saya harus bertahan."
Meskipun dilahirkan di Sydney, Konta-yang kini menduduki peringkat ke-38 dunia-mengakui bahwa dia merasa sulit untuk berurusan dengan kondisi. Suhu yang mencapai 33 derajat Celsius cukup menguras tenaganya. "Ketika angin berhenti, kamu seperti berada di ruang uap lebih dari apa pun," kata Konta. Ia akan kembali menghadapi jalan terjal di putaran kedua dengan menantang Garbine Muguruza, yang menempati peringkat ke-18 dunia.
Adapun kemenangan Konta kemarin setidaknya membalas kekalahannya dari Tomljanovic di Brisbane International, dua pekan lalu. Padahal, menjelang keberangkatannya ke Melbourne, sebenarnya Konta diliputi kecemasan. Sebab, ia mengalami leher kaku dan terpaksa mundur dari turnamen Sydney International, yang menjadi ajang pemanasan Australia Terbuka. Beruntung, dia kembali bugar dua hari menjelang turnamen.
"Saya melakukan pemanasan sebelum pertandingan kualifikasi terakhir saya dan leher saya mendadak kaku. Saya tidak bisa menoleh ke kiri dan tidak bisa melihat ke atas, sehingga sangat sulit untuk melakukan pukulan normal dan juga servis," ujarnya.
Cedera yang dianggap aneh itu melemahkan momentum Konta setelah dia membuat awal yang menjanjikan untuk musim baru ini, setelah mengalahkan juara Amerika Serikat Terbuka, Sloane Stephens, dalam pertandingan pertamanya di Brisbane.
Jauh sebelumnya, petenis berusia 27 tahun itu terpuruk dan kandas pada babak-babak awal di sepuluh turnamen terakhir yang diikutinya sejak Agustus tahun lalu. Selama itu, ia mencoba memperbaiki diri dengan meminta bantuan pelatih baru Dimitri Zavialoff, yang dulu bekerja dengan Stan Wawrinka.
Konta mengatakan kedatangannya ke Melbourne bersama Zavialoff merupakan tahap awal kolaborasi mereka. Dia juga mengakui bahwa kerja sama itu akan memakan waktu cukup lama. "Banyak pekerjaan yang kami lakukan tidak akan berdampak langsung. Banyak hal yang memerlukan waktu untuk diimplementasikan. Apa pun itu, dibutuhkan waktu untuk menjadikannya kebiasaan."
Kemenangan Konta setidaknya menghibur pencinta tenis Inggris setelah petenis putra Andy Murray dan Kyle Edmund tersingkir di laga perdana. Apalagi Murray menyatakan bahwa kekalahannya saat melawan Roberto Bautista Agut bisa saja menjadi laga terakhirnya. l
NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo