Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Indonesia Mario Aji memiliki motivasi tinggi untuk terus berkarier di dunia balap internasional. Adapun motivasi terbesar datang dari keluarganya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mario Aji mengaku kedua orang tuanya selalu mendidiknya sejak kecil. Hingga saat ini sang ibu juga terus mendukung penuh dari pembalap berusia 19 tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Almarhum Ayah Saya dan ibu. Beliau yang mendukung dan mendidik saya," ucap Mario kepada Tempo. "Almarhum ayah saya yang selalu mendidik saya sejak kecil."
Selain itu, pembalap Honda Team Asia tersebut juga memiliki tekad memperkenalkan nama Indonesia ke kancah internasional khususnya dalam dunia balap. "Saya ingin mengharumkan Merah Putih di dunia balap," harap dia.
Dalam kisah perjalanannya, sang ayah telah mengasah bakat anaknya sebagai pembalap. Ayah Mario, Hartoto, diketahui merupakan seorang pengusaha yang juga merupakan mantan pembalap motocross tingkat nasional.
Saat usianya baru menginjak 10 tahun, Mario Aji bergabung dengan sekolah balap di Yogyakarta. Ia juga memperdalam keterampilan menunggangi motor di jalan beraspal. Keuletannya berlatih membuahkan banyak prestasi mulai ajang balap motor tingkat nasional hingga kelas dunia.
Memasuki tahun 2018, Mario Aji yang saat itu genap berusia 14 tahun mulai berkompetisi dalam ajang balapan Asia Talent Cup (ATC) dan Asia Road Race Championship (ARRC). Setahun kemudian, Super Mario mengawali debut di FIM CEV Moto3.
Barulah pada 2021, Mario Aji tercatat sebagai satu-satunya pembalap Indonesia yang berhasil menembus kompetisi balapan Red Bull Rookies Cup. Berkat prestasi yang diraihnya, Mario Aji pun ditunjuk Honda Team Asia untuk menunggangi motor berkapasitas 250 cc di Moto3 2022.
Mario Aji akhirnya mendapatkan kesempatan untuk promosi ke Moto2 pada musim 2024 bersama Honda Team Asia. Nantinya ia bakal menunggangi motor balap berkubikasi 750 cc bareng Somkiat Chantra (Thailand).
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
Foto 
