Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Loh Kean Yew menorehkan sejarah pada ajang BWF World Championships 2021. Ia membuat Singapura mencatatkan gelar perdananya di nomor tunggal putra pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis yang berlangsung sejak 1977.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prestasi bersejarah ini dihasilkan Kean Yew setelah menang 21-15, 22-20 atas pebulu tangkis veteran asal India, Srikanth Kidambi, pada babak final di Huelva, Spanyol. "Saya tidak bisa mempercayainya. Awal tahun saya tidak menduga ini akan bisa terjadi. Sekarang saya sangat bahagia dan sementara jadi tidak fokus untuk turnamen selanjutnya," kata Kean Yew dalam keterangan resmi BWF.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penantian Singapura dalam meraih gelar Kejuaraan Dunia baru tercipta pada edisi ke-26. Kean Yew menjadi satu-satunya wakil Singapura yang berlaga. Gelar ini sekaligus mengukuhkan Singapura sebagai negara ketiga di Asia Tenggara yang mengantongi gelar bergengsi ini, mengikut jejak Indonesia dan Thailand.
Sebelum bertemu lawannya, pebulu tangkis peringkat 22 ini sempat khawatir karena akan menghadapi mantan peringkat satu dunia yang sudah lima kali menjajal peruntungan dalam Kejuaraan Dunia. Benar saja, dalam pertandingan berdurasi 43 menit ini Kean Yew hampir kalah pada gim kedua saat Kidambi mencetak poin yang mengubah posisi memimpin.
Serangan yang dilancarkan Kidambi juga sulit dihalau seperti pada awal gim kedua. Kean Yew sempat kewalahan dan tertinggal sehingga memunculkan potensi terjadinya rubber game. "Dia pemain penyerang yang bagus, dia lawan yang tidak mudah dipatahkan. Jadi saya harus sangat siap untuk bertahan dan berusaha agar dia tidak terlalu sering menyerang. Saya siap dari awal, berusaha menekannya agar tidak menyerang dari depan," kata Kean Yew.
Susul menyusul dalam gim poin kedua juga membuat Kean Yew belajar bermain lebih sabar dan tenang. Saat unggul 20-19, ia justru melakukan kesalahan sehingga kedudukan imbang. Pada poin kritis ini, Kean Yew mengaku tak tahu harus berbuat apa dan hanya bersiap jika Kidambi melesatkan serangan kepadanya.
"Saya rasa hari ini tidak mudah untuk bisa seimbang antara bertahan dan agresif. Saya bersyukur bisa bertahan hingga akhir. Saya juga tidak tahu apa yang saya pikirkan, pokoknya coba saja," ujar Loh Kean Yew sambil tertawa tentang capaiannya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.