Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Makan Bergizi, Suja'i Sang Juara

Suja'i, guru sma lumajang meraih juara pada lomba marathon tahunan memperingati hari jadi Kodya Malang, perutnya sempat sakit sewaktu mengikuti lomba.

7 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEMBILAN tahun terakhir ini selalu ada lomba marathon tahunan untuk memperingati hari jadi Kodya Malang, tiap tanggal 1 April. Dan sejak 4 tahun lalu, marathon tradisional itu masuk dalam kalender kegiatan PASI sebagai marathon nasional. Tapi baru hari Minggu lalu begitu banyak jago lari yang sudah beken mengikutinya. Maklumlah, di samping untuk HUT ke-65 Malang, lomba kali ini sekaligus dipakai sebagai seleksi nasional menghadapi SEA Games X, September nanti. Ada Ian Imang, pelari Jakarta yang menjadi juara marathon di Singapura tahun lalu. Ada Moh. Said, juara PON IX dari NTB. Ada Sunardi, juara bertahan marathon Malang. Ada Makmun Rusli, juara lari 50 km (Bandung-Sumedang) 3 kali berturut-rurut. Dan tentu saja, ada Bob Horman, pelari tamu dari Australia yang sudah berumur 61 tahun. Ian Jatuh "Kondisi saya baik sekali," ujar lan, 10 menit sebelum start. Tapi setelah pistol dibunyikan Walikota Malang, Kolonel Sugiono, jam 14.30 ternyata banyak yang mengejutkan, Sam Saud, dari Manado, 1 menit lebih dulu tiba di Pos (11 km), untuk kemudian disusul Said, Ian dan Makmun. Keempat orang ini kemudian hampir serentak masuk ke Pos II (16 km) dalam waktu 104,5 menit. Makmun dan Said kemudian tercecer. Said lebih dahulu sampai di Pos III, 20 detik mendahului Ian, tapi pelari Jakarta ini segera melejit dengan langkah yang masih tegap. Tak terduga sama sekali, kalau Ian tiba-tiba terjatuh hanya 150 m sebelum Pos IV (26 km). Kurang 5 menit kemudian, Saud juga terjatuh di dekat Ian. Sementara itu Sunardi, dari Ja-Tim, menggenjot langkah sehingga masuk ke daftar 3 terdepan. Bahkan menjelang Pos V, Sunardi melewati Said yang udah termehek-mehek. Dekat Pos V ini, Said yang hanya mampu berjalan dilewati lagi oleh Jacob Atumuri, dari Irian Jaya. Orang pun kemudian mengira Sunardi atau Jacob yang bakal jadi juara. Tidak disangka kalau menjelang Pos VI, Sunardi dan Jacob diselip Suja'i, juga dari Ja-Tim, yang kemudian masuk finish sebagai juara I dengan waktu 3 jam 4 menit 26 detik. Suja'i tercatat sebagai peserta ke-20 memasuki Pos I dan ke-10 di Pos II. Sementara itu di antara Pos V dan Pos VII masih terjadi perebutan ketat. Sunardi dilangkahi Kasman dan Hamid 2 pelari NTB yang tak masuk hitungan. Tapi Jacob berhasil masuk finish 4 menit setelah Suja'i. Disusul 2 menit berikutnya oleh Kasman, dan 2 menit lagi oleh Hamid. Sunardi, juara tahun lalu tergeser ke tempat ke-5 dengan waktu 3 jam 17 menit 33,5 detik (tahun lampau 2 jam 53 menit). Kalau hanya 4 orang yang diambil untuk SEA Games X, maka tidak tercatat nama-nama beken sebelumnya. Ian tampak terlalu bernafsu, sebagaimana diakuinya kepada TEMPO setelah siuman. "Saya merasa pasti bisa bikin rekor," ujarnya. Karena merasa kondisinya fit, Ian hanya minum teh manis di Pos I. Padahal rencana sebelumnya di Pos itu ia akan minum jeruk. "Yang melayani gugup, jadinya keliru," lanjutnya. Di Pos II dan III, Ian tidak minum lagi dan menolak untuk disiram. "Badan saya masih segar sekali," alasannya. Tapi ia mengeluh mengenai asap knalpot kendaraan yang lalu lalang, terutama 10 km pertama dan 10 km terakhir. Air Jeruk Akan Suja'i, Guru SMA Lumajang yang sudah punya anak 1 ini, selalu minum dan disiram di tiap Pos. Hanya di Pos IV ia terminum jeruk, membuat perutnya sakit dan harus memperlambat lari. "Untung hanya sebentar," katanya pada TEMPO, Suja'i, 32 tahun, tinggi 160 cm dan berat 45 kg, sebelumnya pernah jadi juara Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) 2 kali, dan juara II pada PON VIII. Dari 252 peserta hari itu -- kebanyakan anak-anak singkong (begitu istilah buat peserta yang hanya mau rame-rame), hanya 17 orang yang masuk finish.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus