Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Seperti Apa Rizki Juniansyah Berlatih Angkat Besi saat Puasa Ramadan?

Rizki Juniansyah bakal tampil di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 pada Mei. Bagaimana dia berlatih selama puasa Ramadan?

13 Maret 2025 | 18.04 WIB

Lifter Banten Rizki Juniansyah. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Perbesar
Lifter Banten Rizki Juniansyah. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet angkat besi (lifter) Indonesia peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 Rizki Juniansyah mengurangi porsi latihan dengan tetap menjaga asupan nutrisi selama berpuasa pada bulan Ramadhan. "Di bulan puasa ini (saya) maintenance saja seperti biasa. Latihan tidak terlalu berat karena berpuasa tetap jalan terus," kata dia  di Jakarta, Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, selama berpuasa, porsi latihan dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali. Latihan dua kali dalam sehari, kata dia, akan mulai dilakukan lagi pada pekan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rizki mengatakan akan berlatih lebih intensif mulai April untuk persiapan menghadapi Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025 di Jiangshan, China pada Mei.

Selain latihan, atlet asal Banten itu mengaku tetap menjaga nutrisi untuk tetap meningkatkan kekuatan meskipun sedang berpuasa. Rizki mengaku tidak asal-asalan memilih makanan untuk dikonsumsi. "Daging dan sayuran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tenaga," katanya.

Ia mengatakan, nutrisi menjadi aspek yang sangat penting karena saat ini ia sedang mempersiapkan fisik untuk naik kelas dari 73 kg menjadi 79 kg.

Tantangan yang dihadapi, kata dia, yaitu di saat menambah berat badan dengan tetap meningkatkan kekuatan fisik. "Jadi jangan sampai nanti naik kelas tetapi enggak ada tenaga, jadi saya usahakan tetap makan diatur dan latihan tetap ditambah," katanya.

Rizki menambahkan, dirinya sudah terbiasa mengurangi atau menambah berat badan, namun jika dibandingkan, menurutnya, lebih sulit untuk menaikkan berat badan karena harus menambah jumlah beban atau angkatan.

Persaingan di Kejuaraan Asia

Rizki Juniansyah bakal tampil di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 pada Mei. Ia menyebutkan atlet angkat besi (lifter) dari Korea Utara sebagai pesaing berat. "(Atlet) Korut (Korea Utara), menurut saya (akan menjadi lawan yang) sangat berat dan sangat, sangat berat seperti Cina dulu (di Kejuaraan Asia maupun Olimpiade Paris 2024)," kata dia.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi pertanyaan seputar persiapan menghadapi persaingan dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 di Jiangshan, Cina. Rizki mengakui, atlet angkat besi Korea Utara seperti Om Yun Chol kerap memecahkan rekor-rekor dalam Kejuaraan Asia.

Sekitar empat tahun lalu, kata dia, atlet tersebut sempat dilarang mengikuti kejuaraan Asia maupun dunia karena penggunaan zat terlarang (doping). Namun, pada 2024, Rizki melanjutkan, atlet tersebut sudah bisa bertanding lagi.

Atlet itu tidak tampil pada Olimpiade Paris 2024 karena tidak menjalani kualifikasi. "Kemarin juga, waktu (kejuaraan) di Bahrain juga (lifter Korea Utara) muncul, wah sangat lumayan berat ini, bakal jadi rival yang berat nanti di pertandingan," kata Rizki.

Ia mengatakan meski akan menghadapi tantangan berat pada Kejuaraan Asia mendatang, ia tetap optimistis dengan kemampuannya yang telah dibuktikan di panggung tertinggi dunia yaitu Olimpiade.

Ia mengatakan akan terus menjalani latihan secara intensif dengan memprioritaskan pada peningkatan jumlah beban atau angkatan. "Saya tidak berambisi besar untuk pecahkan rekor tetapi utamakan progres angkatan meningkat yang nanti akan diikuti dengan pecah rekor," kata Rizki.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus