Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Menguji Keahlian Pilot

Ditjen perhubungan udara dan federasi aero sport indonesia mengadakan lomba pesawat udara. 23 penerbang yang ikut, akan diuji ketrampilannya dalam soal kedirgantaraan. (or)

3 April 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIREKTORAT Jenderal Perhubungan Udara dan Federasi Aero Sport Indonesia pada tanggal 2 sampai dengan 4 April ini akan membuka lembaran baru dalam olahraga dirgantara. Namanya: International Air Rally Asean Route I. Sebagaimana lainnya olahraga rally, lomba pesawat udara jenis Cessna, Cherooke, Astec, dan lainnya yang berbobot kurang 6.250 kg -- baik bermotor satu atau dua -- juga menuntut bermacam keahlian: membaca peta, prosedur radio, navigasi, dan sebagainya. Tak kurang keberanian, jiwa petualangan, dan ketahanan fisik, tentunya. Menempuh jarak sekitar 45.000 km -- Denpasar-Surabaya-Jakarta-Tanjung Karang-Palembang-Jambi-Pekan Baru-Medan-Kuala Lumpur-Singapura-Tanjung Pinang-Bangka-Jakarta - peserta akan dihadapkan pula pada berbagai ujian: mulai dari mencari tempat yang harus dilewati, pencapaian jarak terbang terjauh secara on-stop sampai dengan ketepatan mendarat dan kebersihan pesawat. "Rally udara kali ini merupakan rally terbesar dalam sejarah dirgantara Indonesia", ujar Ketua Harian FASI, drs. Rusdi Riza. Dan, "cukup berat, tentunya". Menguji Fasilitas Diikuti oleh 23 pemegang berbagai jenis sertifikat penerbangan -- 8 Private Pilot license, 9 Commercial Pilot license, dan 6 Airline Transport Pilot License -- persaingan di antara pesera bukan tak menegangkan. Sebab di antaranya ada mencatat pengalaman dengan 10.000 jam terbang, juga ada yang hampir 240 jam terbang -- batas minimum persyaratan rally. Tapi, "belum tentu pilot yang telah mencatat jam terbang yang banyak itu akan menang dalam rally ini", tambah Rudi. "Jam terbang tidak selalu menentukan ketrampilan seorang pilot". Namun tentu saja.rally udara ini tidak dimaksudkan untuk sekedar menguji ketrampilan seorang penerbang senjata. Ide yang diprakarsai Dirjen Perhubungan Udara, Kardono juga akan menjawab berbagai permasalahan dirgantara. Karena dengan melalui rute tertentu itu akan diuji fasilitas navigasi dan sistim komunikasi udara di Indonesia. Juga kemampuan pesawat penerbangan umum --terutama pesawat kecil yang kini banyak dipakai kuat menghubungi tempat-tempat terpencil. Dan, "secara umum lewat rally udara ini kita bisa menilai sampai di mana keahlian pilot-pilot muda kita dibandingkan dengan penerbang setaraf dari luar negeri" lanjut Rusdi. Adakah penerbang-penerbang muda Indonesia akan mampu menjawab tantangan itu? "Mengapa tidak", jawab peserta Harry Ibrahim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus