Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - MotoGP musim ini akan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Rencana ini sebelumnya sudah dicetuskan pada 2021. Bahan bakar yang digunakan adalah non fosil di seluruh kelas, yakni Moto3, Moto2, dan MotoGP. Namun, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MotoGP diharapkan menjadi contoh ajang balap yang ramah lingkungan, tapi tanpa mengurangi tingkat persaingan dan pertunjukan. Bahan bakar berkelanjutan dipandang sebagai solusinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MotoGP juga menargetkan untuk dapat mengurangi emisi CO2 lewat penggunaan bahan bakar non fosil. Setelah itu, bahan bakar tersebut diharapkan bisa digunakan oleh seluruh kendaraan di dunia
Dikutip dari Speedweek, Selasa, 9 Januari 2023, Grand Prix Commission telah menetapkan jadwal terkait penggunaan bahan bakar non fosil di MotoGP. Mulai 2024, setidaknya 40 persen bahan bakar yang digunakan untuk semua kelas berasal dari non fosil.
Nantinya mulai 2027, barulah bahan bakar yang digunakan sudah harus 100 persen non fosil.
Beberapa pabrikan, seperti KTM dan Aprilia, telah membayangkan balapan menggunakan bahan bakar sintetis atau biofuel lebih awal. Kemungkinan baru akan terwujud di tahun 2026.
Pada kelas Moto3 dan Moto2, pemasok bahan bakarnya hanya menggunakan Petronas. Perusahaan minyak dan gas asal Malaysia ini akan mengandalkan bahan bakar Petronas Primax Pro-Race M2 yang sudah terdiri dari 40 persen non fosil.
Sedangkan untuk kelas MotoGP, masing-masing pabrikan akan dibebaskan menggandeng pemasoknya untuk mengembangkan bahan bakar tersebut. Sehingga, pengembangan bahan bakar non fosil juga bisa lebih mendunia.
Sebagai contoh, Ducati akan menggandeng Shell untuk mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan. Menurut Ducati, akan terjadi perubahan, khususnya dari segi performa motor.
"Ini akan membuat perbedaan. Kami akan memiliki sedikit lebih banyak masalah dan sedikit penurunan performa. Bahan bakar ini sedikit lebih rentan terhadap pembentukan vapor lock, jadi Anda harus lebih berhati-hati. Tapi kami sudah menggunakannya untuk sementara waktu, jadi saya rasa kami bisa beradaptasi dengan baik," ujar General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna.
Dilain sisi, Honda, akan tetap menggandeng Repsol. Bahkan, Honda sudah melakukan pengetesan pada November 2022. Pengetesan dilakukan bersama Marc Marquez, menggunakan RC213V-S.
Pilihan Editor: MotoGP: Trackhouse Racing Segera Rilis Livery Resmi
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto