Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Olimpiade Paris 2024: Dipastikan Gagal Lolos Penyisihan Grup, Apriyani / Fadia Ingin Berjuang Menangi Laga Terakhir

Di laga terakhir grup A Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia akan menghadapi wakil Malaysia, Tan Pearly/Thinaah Muralitharan.

28 Juli 2024 | 18.36 WIB

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti. Foto : PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars
Perbesar
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti. Foto : PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramdhanti dipastikan gagal lolos fase grup A Olimpiade Paris 2024, setelah kalah di laga kedua dari unggulan pertama asal Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Minggu, 28 Juli 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Bertanding di Porte De La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Apriyani / Fadia kalah dengan skor 12-21, 22-24. Sebelumnya, mereka takluk menghadapi wakil Jepang Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara dengan skor 22-24, 15-21.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mereka masih menyisakan satu pertandingan tersisa yakni menghadapi wakil Malaysia Tan Pearly/Thinaah Muralitharan pada Senin. Meski laga terakhir tak lagi berpengaruh terhadap hasilnya, Fadia bertekad ingin bisa meraih kemenangan di laga penutup.

"Pastinya kecewa karena tidak bisa melaju ke babak selanjutnya dan tidak bisa menyumbang medali," kata Fadia, seperti dikutip dari keterangan tim Media dan Humas PBSI, Minggu. 

Fadia mengungkapkan penampilannya di Olimpiade Paris ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga untuknya. "Saya bisa bermain di Olimpiade, tidak semua atlet punya kesempatan ini."

Meninggung soal kekalahannya atas pasangan Cina di laga keduanya di turnamen ini, Fadia menyayangkan kegagalannya memenangi game kedua. Menurut dia, jika bisa menang dan memaksakan rubber game, ceritanya mungkin berbeda. 

"Terasa di poin-poin kritis terutama saya, bermain kurang tenang. Sementara, lawan yang sangat berpengalaman sudah hafal sekali kebiasaan-kebiasaan, sudah tahu mau melakukan apa di momen seperti itu," tutur Fadia.

Ia menegaskan, mereka selalu melihat setiap pertandingan di Olimpiade 2024 ini seperti pertandingan pertama di Olimpiade Paris 2024 itu layaknya final. "Semangat dan suasana itu yang jadi pelajaran buat saya."

"Masih ada pertandingan terakhir, kami tetap mau fight. Kami tidak mau memikirkan laga ini sudah tidak menentukan lagi, kami mau berjuang sebaik-baiknya," kata Fadia.

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus