Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan mengenai kehadiran penonton dari luar Jepang mewarnai persiapan Olimpiade Tokyo 2021. Sejumlah media massa di Jepang mengabarkan bahwa penonton yang berasal dari luar Jepang kemungkinan bakal dilarang menyaksikan ajang Olimpiade secara langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar ini muncul setelah panitia penyelenggara menyatakan bahwa keselamatan masyarakat akan menjadi prioritas utama dalam Olimpiade. Pemerintah Jepang, pemerintah metropolitan Tokyo dan Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo cenderung menginginkan ajang olahraga terbesar multicabang itu hanya ditonton oleh penonton domestik dari Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Jepang mengkhawatirkan gelombang penonton dari luar negeri bisa membahayakan masyarakat Jepang. Yomiuri Shimbun, misalnya, menuliskan bahwa, "Di tengah terus menyebar luasnya virus corona di setiap negara, para pejabat otoritas sudah sependapat bahwa mengizinkan pengunjung dari luar negeri dalam skala besar hanya akan membuat cemas rakyat."
Ketiga pihak sudah bertemu dengan Komite Olimpiade International (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) dan bersepakat akan mengambil keputusan mengenai penonton akhir Maret. Pengambilan keputusan akan dilakukan sebelum kirab obor Olimpiade di seluruh negeri mulai 25 Maret mendatang.
Kemungkinan untuk menutup Olimipiade dari penonton asing sudah tergambar dari pernyataan sejumlah pejabat. Presiden Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto menyatakan keselamatan masyarakat yang menjadi prioritas utama. Ia ingin keputusan diambil sesegera mungkin karena berkaitan dengan akomodasi hotel dan biro perjalanan. "Hotel dan biro perjalanan perlu tahu secepat mungkin," kata dia. Sebanyak 900 ribu tiket Olimpiade Tokyo sudah terjual di luar Jepang.
Adapun Ketua IOC Thomas Bach menyatakan panitia penyelenggara akan berfokus kepada hal-hal penting untuk Olimpiade. Sedangkan Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa menyatakan keputusan hati-hati harus menjadi pijakan. Panitia penyelenggara dari Jepang segera menyampaikan pandangan resminya dan menyampaikan hal ini kepada ketua IOC dan IPC.
Berikutnya, menurut pejabat senior Komite Olimpiade Internasional
Belakangan, pejabat senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan bahwa keputusan untuk mengizinkan penonton luar negeri menghadiri Olimpiade Tokyo 2021 akan diserahkan kepada pemerintah Jepang. Komentar itu muncul setelah Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto mengatakan ingin mencapai keputusan tentang adanya penonton asing saat estafet obor dimulai pada 25 Maret.
Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa mengatakan pemerintah Jepang akan memutuskan pada akhir bulan. "Saya akan membiarkan pemerintah mengambil keputusan tentang itu. Saya pikir mereka akan membicarakan dan memutuskan nasib penonton asing akhir bulan ini," kata Kepala Komite Koordinasi IOC untuk Olimpiade, John Coates, dikutip dari Reuters.
Marukawa juga mengatakan pemerintah akan memutuskan kapasitas maksimum untuk penonton domestik pada April 2021. Surat kabar Mainichi dan media domestik lainnya mengatakan pemerintah berencana melarang penonton dari luar negeri karena kekhawatiran mereka akan menyebarkan virus corona.
Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun ini selama pandemi. Olimpiade Tokyo 2021 dijadwalkan pada 23 Juli hingga 8 Agustus dan Paralimpiade dari 24 Agustus hingga 5 September.