Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun televisi MBC Korea Selatan mendapat sorotan setelah meremehkan pencapaian An Chang Rim, atlet judo Korea Selatan peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Olimpiade Tokyo ini, An Chang Rim berhasil meraih medali perunggu di kelas 73 kg putra setelah mengalahkan pejudo Azerbaijan Rustam Orujov dengan skor 1 – 0. Namun An Chang Rim gagal masuk final usai kalah 0 – 10 dari pejudo Georgia Lasha Shavdatuashvili.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, bukannya mengapresiasi, dalam siarannya, penyiar MBC justru mengklaim pencapaian An Chang Rim bukanlah yang diinginkan masyarakat Korea Selatan. Pernyataan tersebut menuai kecaman dari berbagai lapisan masyarakat luas, dan berujung permintaan maaf dari Park Sung Jae, CEO MBC.
Menelusuri rekam jejaknya, An Chang Rim merupakan pejudo asal Korea Selatan peraih Juara Dunia di Baku 2018 setelah sebelumnya pada 2015 dan 2017 meraih medali perunggu di kejuaraan dunia Astana dan Budapest. Pria kelahiran Jepang, 2 Maret 1994 ini pada 2014 turut menyabet gelar Juara Dunia Junior di Miami. Dan pada 2016 berhasil meraih peringkat satu dalam ajang Paris Grand Slam, setelah pada 2015 memenangi Grand Slam Abu Dhabi.
Pada 2017, An juga berhasil meraih medali perak dalam ajang Grand Slam di Paris, dan Dusseldorf pada 2020. Sementara pada 2019, ia memenangkan emas di Antalya, dan menjadi World Masters di Doha pada 2021.
Diketahui An Chang Rim memulai karir kompetitifnya pada 2014, mewakili Korea Selatan dalam Kejuaraan Judo Dunia 2014. Ia berkompetisi di kategori 73 kg, namun kalah di babak kedua dengan lawan Sagi Muki dari Israel. Hingga kini, An Chang Rim sudah banyak menyabet penghargaan di berbagai kompetisi yang ia ikuti. Publik Korea Selatan menyayangkan komentar penyiar stasiun televisi MBC itu, tanpa melihat prestasi An selama ini.
DELFI ANA HARAHAP