Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Perjalanan Bintang Al Nassr Sadio Mane, dari Desa Bambali Senegal hingga Jadi Superstar Lapangan Hijau

Pemain Al-Nassr Sadio Mane dikenal karena kedermawanannya terhadap desa Bambali, tempat tinggalnya. Berikut perjalanan karier Mane.

9 April 2024 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sadio Mane, nama yang tak asing lagi di dunia sepak bola. Lahir dari keluarga sederhana di Desa Bambali, Senegal, pada 10 April 1992, Mane menjelma menjadi bintang dunia yang tak hanya dikenal karena bakat luar biasa di lapangan, tetapi juga kedermawanannya yang luar biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kisah Mane dimulai dari kecintaannya pada sepak bola sejak kecil. Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, Mane tak henti-hentinya mengasah kemampuannya. Tekadnya mengantarkannya ke akademi sepak bola Generation Foot di Senegal, membuka gerbang awal karir profesionalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari transfermarkt.com, pada 2011 Mane menjejakkan kaki di Eropa bersama Metz, klub Prancis. Di sana, bakat mudanya mulai bersinar. Dua musim di Metz mengantarkannya ke Red Bull Salzburg di Austria, di mana performa gemilangnya menarik perhatian klub-klub top Eropa.

Pada 2014, Southampton menjadi pelabuhan berikutnya bagi Mane. Di Liga Premier Inggris, dia berkembang menjadi pemain sayap yang dinamis dan tajam. 21 gol dalam 67 penampilan bersama Southampton mengantarkannya ke Liverpool pada tahun 2016.

Bersama Liverpool, Mane mencapai puncak kejayaannya. Trio "The Three Amigos" bersama Mohamed Salah dan Roberto Firmino menjadi momok menakutkan bagi lawan. Mane tak hanya berkontribusi dengan gol-golnya, tetapi juga pergerakannya yang lincah dan etos kerjanya yang tinggi.

Mane juga telah mencapai banyak prestasi individu, termasuk dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika Tahun Ini pada tahun 2019. Dia adalah kapten tim nasional Senegal dan telah membantu negaranya memenangkan Piala Afrika untuk pertama kalinya pada tahun 2021.

Pada musim panas 2022, Mane memutuskan untuk pindah ke Bayern Munich setelah enam musim yang gemilang bersama Liverpool. Dia menandatangani kontrak tiga tahun dengan klub raksasa Jerman tersebut. Namun, pada 2023 ia memutuskan untuk pindah ke klub Arab Saudi, Al Nassr yang juga diperkuat mega bintang Cristiano Ronaldo.

Di balik kegemilangannya di lapangan, Mane tak lupa dengan asal-usulnya. Kedermawanannya menjadikannya panutan bagi banyak orang. Dia membangun sekolah, rumah sakit, dan masjid di desanya. Dia juga sering membantu orang-orang yang membutuhkan, bahkan tak segan untuk memberikan bonusnya kepada mereka.

Pada 7 Januari 2024, Sadio mane menikah dengan Aisha Tamba, gadis berusia 18 tahun. pasangan itu menikah di sebuah masjid di Keur Massar, Dakar, ibu kota Senegal. Pernikahan itu terjadi setelah Mane menghadiri peresmian stadion di Bambali yang dibangunnya. Pertemuan mereka terjadi pertama kali saat Aisha berusia 16 tahun. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | INDRA WIJAYA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus