Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asian Para Games 2018 terkesan tidak siap digelar di Indonesia, berkaitan dengan minimnya pemberitaan serta promosi ajang pesta olahraga kaum disabilitas se-Asia ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INASGOC sebagai panitia penyelenggara tidak menampik anggapan tersebut. Namun mereka punya dalih mengenai kesan Asian Para Games 2018 yang kurang wah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“ Asian Para Games 2018 tidak bisa dibandingkan dengan Asian Games 2018 karena ini ajang yang berbeda meskipun digelar berdekatan waktunya. Kami bisa menerima anggapan seperti itu, dan memang perlu dijelaskan,” ujar TinaTalisa, Wakil Direktur Media dan Kehumasan Asian Para Games 2018.
Tina mencontohkan soal persiapan yang hanya satu bulan. Persiapan memang hanya sebulan karena INAPGOC baru diizinkan bekerja setelah Asian Games 2018 usai.
“INAPGOC tidak boleh bekerja bersama INASGOC. Kami mulai resmi bekerja setelah INASGOC selesai dengan Asian Games. Jadi INAPGOC mulai bekerja pada 3 September, setelah Asian Games 2018 ditutup,” kata Tina lagi di Jakarta pada 26 September 2018.
Tina juga mengajukan alasan soal anggaran. Jika dibandingkan dengan Asian Para Games 2018 yang mencapai sekitar Rp 8 triliun, anggaran Asian Para Games 2018 hanya seperlimanya, atau sekitar Rp 1 triliun.
“Bahkan tadinya hanya Rp 800 miliar, namun kemudian ditambah. Total anggaran penyelenggaraan ajang ini kurang lebih sama dengan biaya upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018,” ujar Tina mengenai anggaran Asian Para Games 2018.