Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Persikabo 1973 Terdegradasi ke Liga 3, Pelatih Budiarjo Thalib Singgung Masalah Keuangan

Kekalahan 0-3 dari Adhyaksa FC yang berlangsung Senin memastikan Persikabo 1973 terdegrasai ke Liga 3.

11 Februari 2025 | 06.46 WIB

Logo Liga 2 2024-2025. Dok.Wikipedia
Perbesar
Logo Liga 2 2024-2025. Dok.Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Persikabo 1973 gagal menyelatkan diri. Mereka terdegradasi ke Liga 3, Senin, 10 Februari 2025, meskipun persaingan di Liga 2 2024-2025 belum benar-benar berakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kekalahan 0-3 diterima tim berjuluk Laskar Padjajaran itu dari Adhyaksa FC di Stadion Pakansari, Bogor, dan laga Grup I lainnya pun berpengaruh. Pada waktu hampir bersamaan, Dejan FC kalah 0-1 dari FC Bekasi City di Stadion Kera Sakti, Tangerang, dan Persikabo 1973 dipastikan jadi juru kunci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pelatih Persikabo 1973, Budiarjo Thalib, menyalahkan manajemen. "Terus terang ini adalah hasil yang terburuk selama saya menjabat sebagai pelatih," ujar dia selepas pertandingan.

Ia menyatakan, datang ketika Persikabo memang sedang sakit dan hingga kini belum pulih. "Saya mohon maaf kepada seluruh suporter dan masyarakat Bogor," kata dia..

Budiarjo Thalib baru menangani Laskar Padjajaran pada 3 November 2024 setelah sebelumnya tim ditangani Djadjang Nurdjaman.

Ia pun mengakui bahwa kesepakatan awal adalah membuat Persikabo 1973 bertahan di Liga 2, namun masalah keuangan membuat itu menjadi sulit.

"Memang sejak awal ada banyak hal yang harus diubah di tim. Tapi terus terang, finansial menjadi faktor utama yang membuat tim seperti ini," kata Budiarjo Thalib.

"Tanpa dukungan finansial, sulit bagi kami untuk bergerak dan memenuhi tanggung jawab. Hubungan pemain dan pelatih tidak ada masalah, semangat pun tak pernah habis," kata dia lagi.

Pelatih yang pernah menangani Persik Kediri dan Persela Lamongan itu pun menyoroti sikap manajemen Persikabo 1973, hingga merasa jadi tumbal. "Saya datang ke Persikabo dijanjikan yang bagus-bagus oleh manajemen, saya tidak paham kalau nantinya akan seperti ini," ucap Budiarjo.

"Saya datang ke sini dijanjikan yang bagus, tapi nyatanya manajemen juga gak ada di ruang ganti selama dua pertandingan meskipun sudah ditelepon."

"Sekali lagi saya juga tidak mau dengan yang dialami Persikabo, tapi ada banyak kendala yang dialami Persikabo. Di awal, pembicaraan itu manis."

"Tapi makin ke sini saya lihat ada kejanggalan. Saya juga akhirnya jadi tumbal oleh manajemen. Tapi saya secara pribadi, saya mohon maaf," kata dia.

Adapun Laskar Padjajaran masih menyisakan satu laga di babak play-off degradasi Liga 2 2024-2025, yakni tandang lawan FC Bekasi City pada 15 Februari 2025. "Untuk sisa pertandingan, ini cukup berat. Saya tidak optimis. Mungkin kata-kata kami akan berusaha maksimal itu sudah basi," kata Budiarjo.

"Saya pun jujur untuk pertandingan terakhir nanti saya tidak tahu akan datang atau tidak. Karena teman-teman manajemen juga tidak ada yang datang ke saya, hanya telepon dan wa menjanjikan yang manis-manis."

"Saya tumbal di sini. Saya baru mendapatkan tim seperti ini. Saya mendapatkan perlakuan yang berat rasanya. Kasihan teman-teman suporter yang ada di luar sana yang tidak tahu kondisi di dalam."

"Saya datang menggantikan coach Djanur (sapaan Djadjang Nurdjaman) senior saya. Saya pikir juga situasinya sudah bagus," kata pelatih asal Makassar itu.

Pilihan Editor: Jadwal Bola Voli V-League Korea Selatan Hari Ini, 11 Februari 2025: Hillstate Kehilangan Pemain Penting

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus