PROKLAMATHON (45 Km) di Jakarta tinggal 2 bulan lagi. Berlainan
dengan sebelumnya yang memberikan hadiah sepeda motor, pemenang
pertama kali ini mendapat karcis terbang ke Honolulu untuk
mengikuti marathon tahunan di sana Desember mendatang.
Djakarta Fjun Rjunners perhimpunan pelari (anggotanya terutama
orang asing) berdiri sejak 15 Oktober 1978 menyediakan hadiah
itu. Banyak atlit yang akan tertarik. Para penggemar olahraga
lari nampaknya akan banyak juga turut dalam Proklamathon itu
yang 3 Km lebih panjang dari marathon biasa. "Mereka tentu saja
tidak mengharapkan menang tapi sekedar untuk catatan prestasi
pribadi," kata ir Wardiman, 44 tahun, ketua penyelenggara dan
pelari yang akan ambil bagian.
Sikap atlit tentu berbeda. Bagi Ian Imang yang menggondol
sepeda motor dalam Proklamathon I tahun lalu, jarak bukan
masalah tapi kecepatan yang mau diperbaikinya. Sedangkan
penggemar lari biasa cukup senang asal sampai.
Tiga Bulan, Yes
Proklamathon akan dilangsungkan 22 Juli. Apakah waktu cukup
untuk persiapan? "Tiga bulan sejak sekarang anda bisa menjadi
seorang pelari marathon," kata Joe Henderson, pelari dan
penulis. Tapi dalam dua bulan persiapan, tentu tidak.
Resep tiga bulan dari Joe Henderson, penyusun The Complete
Marathoners, cukup berat. Anda haruslah tahu diri. Kalau anda
tidak jujur terhadap diri sendiri, anda akan menanggung siksa
dan kegagalan. Syarat pertama, anda saban hari sudah terbiasa
lari menempuh jarak antara 5 sampai 9 Km, atau rata-rata
setengah jam. "Kalau kurang, apalagi tidak samasekali, lebih
baik lupakan saja marathon," ulasnya.
Henderson membagi latihan minggu demi minggu. Minggu pertama,
pukul rata anda lari 35 menit. Minggu kedua, ditingkatkan
menjadi 40 menit. Sampai minggu ke-12 secara pukul rata saban
hari anda lari 1 jam.
Pada minggu pertama, program latihan hari pertama dimulai dengan
25 menit, dan hari kedua dilipatgandakan menjadi 50 menit. Hari
ketiga, turun kembali jadi 25 menit tapi dinaikkan kembali
menjadi 50 menit pada hari keempat. Hari kelima, 25 menit lagi.
Sedangkan hari keenam, latihan menjadi lebih lama, 1 jam 10
menit. Hari ketujuh, boleh libur.
Latihan hari pertama dari minggu ke minggu berikutnya hanya
ditambah 5 menit. Tapi pada hari keenam dalam tiap minggu, lama
latihan bertambah 10 sampai 15 menit dari minggu sebelumnya.
Hingga akhirnya anda harus sanggup lari nonstop 2 jam 30 menit
pada akhir masa latihan yang lamanya tiga bulan itu.
Jika anda sudah terlambat untuk mengikuti resep marathon si Joe
ini, lupakanlah perlombaan Juli mendatang. Tapi anda masih ada
waktu berlatih untuk ikut dalam lomba marathon biasa (42 Km)
yang, menurut Wardiman, akan diadakan pula Nopember.
Menjelang Proklamathon Juli, panitia mengadakan seleksi dalam
lomba 28 Km, 20 Mei dan 17 Juni. Hanya mereka yang menempuh
jarak itu kurang dari 3 jam boleh mengikuti Proklamathon itu.
"Kalau dalam 28 Km itu mereka tidak jatuh," kata Wardiman, "Juli
nanti mereka pun tidak akan pingsan."
Ada Kliniknya
Bagi mereka yang mulai tergoda oleh jogging, dan berniat ikut
marathon tahun depan, ada kesempatan menjadi peserta marathon
clinic di lapangan tenis Kuningan, Jakarta. Klinik marathon ini
diasuh oleh Joe Lewis, 31 tahun, pimpinan Djakarta Fjun
Rjunners. Sehari-harinya Lewis menjadi pelatih di Clark Hatch
Physical Fitness Center, Hotel Mandarin. Peserta klinik tidak
dipungutnya bayaran. Dan tidak terbatas hanya pada orang asing.
"Siapa saja boleh ikut," katanya pada wartawan TEMPO Martin
Aleida yang berambisi pula mengikuti marathon.
Lewis ini juga mengurus marathon clinic yang ada di Honolulu. Ia
sudah 7 kali turut berlomba dalam marathon tahunan di ibukota
Hawaii itu. Rekor terbaik yang pernah dicapainya untuk jarak
42.195 meter itu 3 jam 26 menit.
Di klinik Kuningan itu, bisa pula dipersiapkan pelari marathon.
Seorang pemula dalam "kebudayaan" lari memerlukan waktu paling
tidak 9 bulan. Mereka yang berusia di atas 35 tahun, berat badan
berlebihan dan punya garis ketrunan yang pernah sakit jantung,
pertama-tama harus menjalani stress test lebih dulu.
Jika berhasil test tadi tidak menunjukkan kelainan, orang itu
mulai dilatih jalan dan lari-lari anjing (jogging) 30 menit.
"Latihan awal ini untuk membuat cardiovascularnya terlatih,"
kata Lewis. Latihan itu diadakan 3 kali seminggu ditingkatkan
pelan-pelan dari minggu ke minggu.
"Di Honolulu kami memulai latihan sejak Maret untuk menghadapi
marathon bulan Desember dan ternyata 96% dari peserta klinik
finish antara 4, sampai 5 jam," katanya. Saban tahun 3000 orang
ambil bagian dalam lomba tahunan itu, dan di antara mereka yang
ikut serta ada pula bekas penderita jantung yang mendapat
tuntunan dari klinik marathon.
Menyelesaikan jarak yang begitu jauh nampaknya hanya soal tekad
saja. Dalam Boston Marathon April yang lalu, misalnya, George
Hallman, 44 tahun, seorang gurubesar dari Columbia berada di
antara 7800 peserta. Hallman tiba di garis finish dalam 3 jam 23
menit dan 15 detik. Ia ketinggalan 1 jam lebih dari Bill Rogers,
sang juara. Namun ia telah menang dari siapapun karena ternyata
matanya buta. "Kalau anda punya keinginan dan motivasi yang
benar, apa pun anda bisa kerjakan," kata dosen pendidikan khusus
pada Columbia College itu kepada wartawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini