Memikat tapi pasaran lesu

BAGASINYA di belakang pasti cukup longgar untuk satu set tongkat golf. Tapi model Volkswagen terakhir bernama Golf ini tentu bukanlah khusus untuk para pencinta olahraga elite itu saja. Lagi pula nama Jerman itu berarti teluk. VW telah keluar dengan Golf ini (berpintu 5, termasuk 1 di belakang untuk bagasinya) untuk mengganti jenis Beetle -- model kodok -- yang populer selama 30 tahun tapi kini tidak diprodusir lagi di Jerman sendiri. PT Garuda Mataram Motor Co., perakit dan distributor VW di Indonesia, baru saja mulai memasarkannya. Guna menarik perhatian umum, distributor itu awal minggu ini secara simbolis menyerahkan 6 unit kepada DPR. Telah diadakannya pula sayembara foto dengan partisipasi PWI. Dan di halaman koran Jakarta sebelumnya telah berkali-kali muncul satu kata saja: Golf. Sungguh memikat perhatian. Tapi ia muncul pada saat pasaran sedan masih lesu. Minat para anggota DPR untuk membelinya, meskipun dengan kelonggaran pajak, ternyata sedikit. Kebetulan pasaran kini sedang dipengaruhi oleh kebijaksanaan pemerintah yang meng galakkan kendaraan niaga. VW Golf yang 1500 cc hemat memakai bensin-- 1 liter untuk 10 km lebih. sentuknya memang cakap di luar dan dalam. Harganya pun hebat Rp 5.220. 000 kosong (belum balik-nama segala). Saingan VW Golf terberat di antara sesama ukuran 1500 cc di pasaran domestik ini adalah pasti Honda CIVIC yang berharga kosong: Rp 4.350.000. Ada selisih harga Rp 870.000 di antara keduanya. Meskipun begitu, PT Garuda Mataram masih akan meneruskan perakitannya. Tapi, demikian Asisten Manajer Nurdin Idris menjelaskan pada Slamet Djabarudi dari TEMPO, "disesuaikan dengan permintaan."