Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

SEA Games 2019: Atlet Lompat Galah Ingin Pecah Rekor

Atlet lompat galah putra, Fredrick Saputra, ingin memperbaiki catatan lompatan di SEA Games 2019.

18 Oktober 2019 | 10.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Atlet lompat galah putra Frederick Saputra (kiri) mengikuti Pelatnas Atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. Atlet lompat galah Diva Renatta Jayadi dan Frederick Saputra telah diumumkan akan tampil pada ajang SEA Games 2019 mendatang di Filipina. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet lompat galah putra, Fredrick Saputra mengatakan tidak mau mematok target muluk-muluk di SEA Games 2019. Menurut dia, persaingan merebut medali di nomor lompat galah cukup ketat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atlet berusia 23 tahun ini menyebut salah satu pesaing utama ialah atlet Filipina, Ernest John Obiena. Ia mempunyai catatan lompatan setinggi 5,81 meter. Berikutnya, ada atlet Thailand, Patsapong Amsam-Ang, yang memegang lompatan setinggi 5,55 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Target di SEA Games pecah rekor saja. Pecahkan personal best 5,2 meter. Untuk medali berharap bisa perunggu," kata pria yang akrab disapa Erik, Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Frederick menuturkan mulai menjalani program khusus sebagai persiapan keberangkatan ke Manila. Latihan dilakukan dua kali yakni pagi dan sore. "Kami mulai spesifik khusus latihan itu banyak dari mulai speed dan beban," kata dia.

Untuk teknik, ia sedang menjalani program awalan berlari jari pendek. "Latihan teknik itu seminggu dua kali harus teknik, lainnya harus speed dan beban," kata Fredrick.

SEA Games 2019, kata dia merupakan kesempatan keduanya setelah turun di SEA Games 2017 di Kuala lumpur. Frederick mengaku tampil buruk pada dua tahun lalu. "Lompatan cuma 4,8 meter," ucap dia.

Sebagai atlet lompat galah putra satu-satunya yang mewakili Indonesia, Fredrick mengaku terlambat untuk menekuni olah raga ini. Ia baru menekuni lompat galah pada tahun 2013 di usia 18 tahun.

Fredrick baru mengenal lompat galah saat bergabung dengan klub Fajar Mas Murni. Sekitar lima bulan berlatih mendapat kesempatan mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2013. "Dari situ saya langsung ditarik ke Pelatnas," kata dia.

Selama Pelatnas, Erick mengatakan pernah dikeluarkan karena fokus kuliah. Ia kembali bergabung ke Pelatnas Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) usai menyumbang medali emas untuk DKI di PON 2016. " Kemudian berangkat ke SEA Games 2017 itu," kata dia.

IRSYAN HASYIM

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus