Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Seko Menjuarai Maraton Boston.

Toshihiko seko memecahkan rekor dalam lomba klasik maraton boston, sejauh 42,195 km dengan waktu 2 jam 9 menit 26 detik. nomor wanita dipecahkan oleh pelari selandia baru, alison roe.

2 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TOSHIHIKO Seko masih tercecer di belakang pelari Amerika Serikat Craig Virgin sewaktu jarak tempuh lomba klasik Maraton Boston tinggal sekitar 6,5 km lagi. Selang sesaat kemudian ia ganti memimpin. Ia bahkan tak teruber lawan sampai ke garis finish. Seko menyentuh pita -- setelah berpacu sejauh 42,195 km -- dan alat pencatat waktu panitia menunjukkan 2 jam 9 menit 26 detik. Prestasi ini satu detik lebih tajam dari rekor Maraton Boston yang dipatok Bill Rodgers di tahun 1979. Rodgers, juara empat kali Maraton Boston, dalam lomba tahunan ke-85 yang diselenggarakan pekan lampau menempati urutan ketiga di belakang Seko dan Virgin. Waktu tempuhnya 2 jam 10 menit 34 detik. "Saya bersyukur bahwa saya tak terlalu jauh di belakang orang Nomor Satu di dunia saat ini," kata Rodgers. Ia menyebut Seko sebagai pelari maraton nomor wahid, tapi rekor dunia Derek Clayton dari Australia (2 jam 8 menit 33 detik) yang sudah berusia 12 tahun belum terpecahkan. Tapi, "bukankah tidak ada orang yang lebih cepat dari Seko sekarang" lanjut Rodgers. Toshihiko Seko, 24 tahun, mahasiswa teknik Universitas Waseda di Tokyo. Ia mulai dikenal dalam lomba internasional Maraton Fukuoka empat tahun lalu. Seko dalam pemunculan pertamanya itu tak menang. Tapi ia telah merebut perhatian, hingga pelatih Kiyoshi Nakamura yakin bahwa pemuda kelahiran Provinsi Mie ini suatu ketika akan menjadi kampiun dunia. Seko, pelari jarak menengah (5.000 m dan 10.000 m) sejak di bangku Yokaichi Industrial High School, semula dipersiapkan tampil dalam Olympiade Moskow 1980. Ia tak jadi berangkat karena Jepang ikut memboikot pesta olahraga dunia itu. Seko kemudian membuktikan diri dengan menjuarai Maraton Fukuoka akhir tahun itu juga. Ia bahkan mengalahkan pemegang medali emas lomba maraton Olympiade Moskow, Waldemar Cierpinski, dari Jerman Timur. Prestasi Seko waktu itu 2 jam 9 menit 45 detik. Sementara rekor Cierpinski dalam Olympiade Moskow 2 jam 11 menit 3 detik. Dalam Maraton Boston baru dua kali Seko bertarung. Pertama kali di tahun 1979 ia menempati urutan kedua di belakang Rodgers. Prestasinya 2 jam 10 menit 2 detik. "Waktu itu cuaca kurang menguntungkan saya," kata Seko. "Kaki saya kejang lantaran dingin." Dalam Maraton soston 1981 suhu sekitar 16 sampai 17 derajat Celcius -- cukup menyenangkan bagi Seko. Sepulang dari Maraton Boston 1979 Seko ditempa lebih keras oleh pelatih Nakamura. Ia dilatih dalam cuaca yang lebih dingin dari Boston. Juga ia dipersiapkan menempuh medan yang berbukit. "Tanpa bimbingan Nakamura-san tak mungkin saya menjadi juara," katanya. Seko mengaku hubungannya dengan Nakamura "sudah seperti ayah dan anak." Seko bahkan tinggal di rumah Nakamura di Tokyo. Nakamura pernah kehilangan putranya. Kini mempunyai dua putri, ia menganggap Seko dan dua pelari maraton lainnya sebagai pengganti anak laki-lakinya. Berlatih tiap hari, Seko bangun pukul empat pagi dan kemudian berlari sejauh 20 km. Setelah itu ia bersiap-siap berangkat ke tempat kerjanya, bila tidak kuliah. Di perusahaan S&B Shokuhin ia bekerja 4 jam sampai pukul 13.00. Sore harinya ia berlatih lagi sekitar 40 km. Kemudian di rumah ia bersantai sambil menonton televisi atau mendengarkan musik maupun membaca selama beberapa jam. Pukul 10 malam ia tidur. Juga kadar gizi makanan dan kegiatan sehari-hari Seko dijaga ketat oleh Nakamura. Diperhatikan Nakamura antara lain jam mandi dan waktu untuk berurut. "Latihan yang saya berikan sekarang ini berbeda dengan yang diperoleh pelari maraton yang dipersiapkan bagi Olympiade Tokyo (1964) dulu," cerita Nakamura. "Setelah lari berat, dua kali jarak lomba sesungguhnya, pada mereka tak cukup diberikan sekedar beristirahat saja. Perlu diatur, misalnya, kapan mereka harus dipijat. Semua itu untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental mereka." Waktu berlomba bersama 7.000 peserta Maraton Boston 1981 Seko memang tampak santai saja. "Saya tak punya taktik atau strategi, " kata Seko . "Saya berlari dengan cara sendiri." Pengambil-alihan pimpinan dari Virgin dilakukannya di depan toko alat-alat olahraga milik Rodgers. Tak hanya Seko yang mematok rekor, tapi juga pelari wanita Selandia Baru Alison Roe. Ia mencapai finish setelah berlari 2 jam 26 menit 45 detik-tercepat kedua di dunia yang pernah dicatat pelari maraton wanita. Prestasi terbaik dipegang Norwegia Grete Waitz yang merekam tempo 2 jam 25 menit 42 detik dalam Maraton New York City 19,80. Wait tak terdaftar dalam Maraton Boston. Pelari wanita terkenal lainnya yang ambil bagian dalam Maraton Boston antara lain Patti Catalano dan Joan Benoit dari AS, Jacqueline Gareau dari Kanada. Gareau, yang tahun ini menempati urutan kelima, memegang rekor Maraton Boston 1980 untuk putri. Rekornya tahun lalu 2 jam 34 menit 28 detik, dibanding dengan 2 jam 31 menit 6 detik pekan lalu. Maraton Boston yang disponsori oleh Boston Athletic Association dan Prudential Insurance Co. kali ini diikuti oleh peserta dari 21 negara -- termasuk Kenya, Arab Saudi, dan Wales. Pelari Indonesia belum pernah turut di sana. Harap maklum, waktu terbaik kampiun Indonesia Ali Sofyan Siregar masih di bawah rekor pelari wanita Roe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus