Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Cerita Bagus Dari Panahan

Murniningsih membuat rekor baru indonesia untuk nomor 70 m ganda putri dalam seleksi nasional panahan di jakarta. di kelompok putra terjadi perbaikan rekor. (or)

2 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM seleksi terakhir, katanya, "saya sering salah teknik. " Tapi Murniningsih kembali menonjol. Dengan busurnya, ia berhasil membidik rekor baru Indonesia untuk nomor 70 m ganda putri dalam Seleksi Nasional Panahan 'di Jakarta pekan lalu. Prestasinya 583 dari kemungkinan 720. Rekor lama atas nama Leane Manurung tercatat 580. Total angka bidikan nomor 70 m, 60 m, 50 m, dan 30 m tunggal dicapai Murniningsih 1.206. Ini melampaui target 1.200. Murniningsih -- lahir di Sleman, 21 Agustus 1955 -- semula cukup merisaukan induk organisasi panahan, Perpani. Ia tak diizinkan kantornya mengikuti pelatnas SEA Games 1981 yang dimulai Januari. "Apa jeleknya latihan di daerah," kata Paku Alam VIII membalas kawat Perpani. "Toh di daerah juga ada pelatih yang baik." Paku Alam VIII selain menjadi boss di Klub Mardisoro, juga di tempat atlet itu bekerja. Murniningsih adalah staf pribadi Wakil Kepala Daerah Yogyakarta itu. Bagi Murniningsih sendiri pelatnas penting. "Di pelatnas, karena diasramakan, latihan pagi-sore bisa dilakukan dengan konsentrasi penuhi," katanya. "Kalau latihan di daerah, banyak macam persoalan yang perlu dipikirkan." la menyebut berangkat pergi ke dan pulang dari kantor dengan sepeda motor itu saja sudah memakan banyak energi. Setelah ada sedikit ancarnan Perpani, Murniningsih akhirnya masuk pelatnas seizin kantornya, setelah tertunda dua bulan. Ia akan berada di pelatnas, kalau prestasinya tetap baik, sampai Desember -- saat berlangsungnya SEA Games XI di Manila. Murniningsih yang menjalani operasi maag seusai menyabet lima medali emas SEA Games 1979 di Jakarta masih disarankan dokter untuk tetap berhati-hati. "Soalnya masih sering kumat," ujarnya. Murniningsih juga pernah menderita typhus hingga ia masuk rumah sakit tahun lalu. Pelatih Udi Harsono semula meragukan kemampuan Murniningsih mengikuti latihan berat. Sebab Murniningsih tidak boleh terlalu memaksa diri. Di pelatnas biasanya Murniningsih memulai harinya dengan latihan fisik -- seperti lari, senam dan latihan angkat besi dengan barbel seberat 5 kg sampai 35 kg. Setelah itu lima jam latihan membidik sasaran. Latihan ini dilanjutkan lagi, setelah istirahat makan siang satu jam, sampai dekat magrib. Tiap hari begitu. Tidak jarang hari Minggu yang semestinya libur dimanfaatkannya untuk membanahi teknik yang dirasakannya masih kurang. "Lama saya tidak berlatih secara teratur. Karena sakit dulu," ujarnya. Latihan fisik bagi Murniningsih sejak awal April dikurangi dosisnya. Misalnya, tanpa latihan angkat besi. Tapi latihan tekniknya ditingkatkan. Tiap hari ia harus melepaskan tembakan 250 kali. Total angka bidikannya dalam latihan untuk keempat nomor tunggal 1.193. Murniningsih bersuamikan Mantri Polisi Sujanadi Prasetyo dari Kecamatan Dlingo, Bantul. Keluarga ini dikaruniai seorang anak berusia tiga tahun. Selalu ia mendapat dorongan suaminya, bahkan juga untuk mengikuti pelatnas. "Persoalan di rumah ditanggung beres," kata Sujanadi seperti dituturkan kembali oleh istrinya kepada wartawan TEMPO Syahril Chili. Dari sepuluh peserta wanita dalam seleksi terakhir Murniningsih, sekalipun memecahkan rekor, menempati urutan kedua dalam pengumpulan nilai. Ia kalah tujuh angka dari Leane Manurung yang mengumpulkan nilai 2.140. Diduga pergeseran urutan akan terjadi lagi. Di kelompok putra juga terjadi perbaikan rekor. Pemecahnya adalah Donald Pandiangan, 35 tahun. Dikenal sebagai "Robin Hood" Indonesia, ia memperbaiki prestasi sendiri Yaitu nomor 90 m tunggal (dari 287 menjadi 299), 70 m tunggal (dari 324 menjadi 328), dan 90 m ganda (dari 561 menjadi 581). Pandiangan dalam SEA Games 1979 menyapu ketujuh medali emas yang diperebutkan. Pandiangan, karyawan Angkasa Pura, tekun berlatih, sekalipun tidak ada pelatnas. Selain itu ia juga meningkatkan daya konsentrasinya dengan yoga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus