Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Silakan pilih: rrc atau taiwan

Sidang ibf mengatasi keanggotaan cina dan taiwan. perpecahan dalam tubuh ibf, anggaran dasar ibf perlu diubah. untuk mempermudah masuknya rrc.

17 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BULAN Juni tahun lalu, sidang tahunan IBF (Federasi Bulutangkis Internasional) di Bangkok berusaha mencari jalan keluar dalam mengatasi masalah keanggotaan Cina. Presiden IBF waktu itu, Stuart Wyatt menempuh kebijaksanaan: baik RRC maupun Taiwan harus melakukan pendaftaran ulang buat keanggotaan masing-masing. Berdasarkan "Wyatt Rulling" (kebijaksanaan Wyatt) itu masalah dua Cina secara final bisa ditentukan di sidang tahunan IBF Juni 1977 di Malmoe Swedia. Sidang di Malmoe itu memang membicarakan masalah keanggotaan Cina. Tapi terbatas pada permohonan keanggotaan RRC. Karena Taiwan menganggap bahwa ia sebagai anggota IBF yang tak pernah mengingkari kewajiban tidak merasa wajib melakukan pendaftaran ulang. Sikap Taiwan itulah yang agaknya telah ditunggu-tunggu anggota IBF pendukung RRC. Dalam pemungutan suara berdasarkan simple majority (mayoritas sederhana) atau "setengah tambah satu" cukup menentukan, sidang IBF di Malmoe itu menerima keanggota RRC. Dengan begitu Taiwan otomatis dikeluarkan. Peristiwa itu terjadi di Swedia, yang kebetulan dipimpin oleh Stellan Mohlin, tokoh bulutangkis Swedia yang menggantikan Wyatt sebagai Presiden IBF. Keputusan itu tidak mandek di Malmoe. Karena Taiwan tidak dapat menerima. Lewat pengacaranya, IBF yang berdomisili di Inggeris dituntut. Dua bulan yang lalu tepatnya tanggal 5 Juli keluarlah putusan pengadilan Inggeris -- London High Court. Mr. Justice Goff menentukan lain dari kehendak sidang di Malmoe. Keanggotaan Taiwan harus dipertahankan. Dan keputusan yang diambil sidang di Malmoe yang mendepak Taiwan, menerima RRC, dinyatakan tidak sah berdasarkan anggaran dasar IBF. Karena dalam soal keanggotaan mayoritas sederhana tidak berlaku. Harusnya keputusan tersebut didukung oleh paling kurang 2/3 dari suara hadirin yang berhak. Mana berani IBF menolak putusan pengadilan itu. Satu Cina Batalnya keanggoaan RRC di IBF karena campur tangan pengadilan memang terdenar janggal. Seolah kata akhir untuk kedaulatan sebuah organisasi olahraga internasional ditentukan di tempat markas besar itu berdomisili. Itulah sebabnya Stellan Mohlin dalam sidang pimpinan IBF di Glasgow, Skotlandia, pada 30 Juli yang lalu, memutuskan untuk menentang keputusan London High Court itu. Nampaknya dalam isyu keanggotaan Cina ini Sekjen IBF H Valken dari Belanda lebih miring ke pihak Taiwan. Ia lebih cenderung menyelesaikan masalah keanggotaan Cina lewat perbaikan anggaran dasar IBF. Itulah sebabnya Stellan Mohlin yang condong ke RRC mengadakan perjalanan ke berbagai negara Asia untuk mengadakan penjajagan. Dan menjelang sidang luar biasa anggota IBF di London akhir September ii, ia berhasil mengadakan lobi dengan Hongkong, Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Pada tanggal 14 September ini bertepatan dengan sidang ABC (Konfederasi Bulutangkis Asia) di Hongkong, Mohlin ingin merangkul Asia untuk mendukung usahanya memperbarui beberapa pasal yang dianggap menyulitkan masuknya RRC. Dalam forum sidang luar biasa itu Mohlin akan menentang putusan pengadilan Inggeris dan sekaligus merubah anggaran dasar IBF yang tidak menguntungkan RRC. Bagaimana Indonesia? Suharso, Ketua Bidang Luar Negeri akan mewakili Indonesia ke sidang ABC di Hongkong dan sidang luar biasa IBF di London. "Policy kita adalah satu Cina," kata Sekjen PBSI, Sumarsono. "Kita ingin satu Cina di IBF tapi lewat prosedur organisasi." PBSI nampaknya sadar bahwa posisinya cukup kuat dalam menghadapi tarikan dari kedua pihak yang bertentangan. Sebagai pemegang supremasi bulutangkis dunia langkah Indonesia dipandang sangat menentukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus