Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mencoba untuk mengagendakan gelaran balap mobil di Sirkuit Mandalika. Dalam hal ini mereka berupaya mendapatkan homologasi dari otoritas balap roda empat dunia FIA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menjelaskan untuk mendapatkan homologasi itu harus melibatkan Ikatan Motor Indonesia (IMI). Menurutnya, pengurus pusat IMI Biro Roda Empat Bagoes Hermanto dan pengurus Sirkuit Sentul sekaligus Waketum PP IMI Roda Empat Lola Moenek telah membantu MGPA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagoes dan Lola, kata Priandhi, sebelumnya menngatakan bahwa Sirkuit Mandalika tak perlu banyak perubahan untuk menggelar balap mobil. Meski begitu Pertamina Mandalika International Street Circuit tetap perlu diubah.
“Pertama yang dilihat dari sebuah sirkuit adalah safety. Safety ini adalah hal paling utama dalam sebuah sirkuit dan hal pemberian homologasi. Jadi hal-hal terkait safety yang nanti menjadi parameter dari sebuah srikuit bisa atau tidak mendapatkan homologasi,” kata Bagoes.
“Standar safety motor dan mobil itu berbeda, tapi beberapa sirkuit di dunia bisa menyelenggarakan MotoGP dan Formula 1 atau mobil, jadi bukan suatu hal yang mustahil,” lanjut Bagoes saat ditemui di Sirkuit Mandalika.
Menanggapi perubahan di Sirkuit Mandalika, Priandhi mengatakan ada beberapa perubahan di beberapa bagian tertentu. Ubahan itu juga berdasarkan dengan standar keselamatan pembalap, yakni posisi ban pelindung di pinggir lintasan.
“Tentunya masih ada keharusan (perbaikan), di beberapa bagian tertentu mereka minta bannya tidak vertikal, tapi susunannya dijadikan horizontal. Kalau vertikal kan ketebalan bannya. Cuma kalau ditidurkan jadi horizontal dapat satu bantalan bundaran ban untuk lebih mereda,” kata Priandhi.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto