Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sirkuit Mandalika Ingin Gelar Balap Mobil, Apa Saja yang Diubah?

Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mencoba untuk mengagendakan gelaran balap mobil di Sirkuit Mandalika. Apa saja yang harus diubah?

26 Oktober 2022 | 11.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mencoba untuk mengagendakan gelaran balap mobil di Sirkuit Mandalika. Dalam hal ini mereka berupaya mendapatkan homologasi dari otoritas balap roda empat dunia FIA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menjelaskan untuk mendapatkan homologasi itu harus melibatkan Ikatan Motor Indonesia (IMI). Menurutnya, pengurus pusat IMI Biro Roda Empat Bagoes Hermanto dan pengurus Sirkuit Sentul sekaligus Waketum PP IMI Roda Empat Lola Moenek telah membantu MGPA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagoes dan Lola, kata Priandhi, sebelumnya menngatakan bahwa Sirkuit Mandalika tak perlu banyak perubahan untuk menggelar balap mobil. Meski begitu Pertamina Mandalika International Street Circuit tetap perlu diubah.

“Pertama yang dilihat dari sebuah sirkuit adalah safety. Safety ini adalah hal paling utama dalam sebuah sirkuit dan hal pemberian homologasi. Jadi hal-hal terkait safety yang nanti menjadi parameter dari sebuah srikuit bisa atau tidak mendapatkan homologasi,” kata Bagoes.

“Standar safety motor dan mobil itu berbeda, tapi beberapa sirkuit di dunia bisa menyelenggarakan MotoGP dan Formula 1 atau mobil, jadi bukan suatu hal yang mustahil,” lanjut Bagoes saat ditemui di Sirkuit Mandalika.

Menanggapi perubahan di Sirkuit Mandalika, Priandhi mengatakan ada beberapa perubahan di beberapa bagian tertentu. Ubahan itu juga berdasarkan dengan standar keselamatan pembalap, yakni posisi ban pelindung di pinggir lintasan.

 “Tentunya masih ada keharusan (perbaikan), di beberapa bagian tertentu mereka minta bannya tidak vertikal, tapi susunannya dijadikan horizontal. Kalau vertikal kan ketebalan bannya. Cuma kalau ditidurkan jadi horizontal dapat satu bantalan bundaran ban untuk lebih mereda,” kata Priandhi.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus