Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas U-23 Indonesia Luis Milla mengadu kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pemanfaatan Lapangan A Gelora Bung Karno Jakarta untuk persiapan Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi memang ada pertemuan singkat dengan dia, ternyata persiapan timnas banyak celah yang salah satunya masalah lapangan latihan," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewabroto, terkait laporan Luis Milla, di sela-sela diskusi sepak bola di Kantor Kemenpora, Jakarta, Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perbincangan singkat tersebut, menurut Gatot, pelatih timnas sepak bola RI itu mengeluh dengan kondisi Lapangan A saat ini yang jauh beda dengan sebelumnya, apalagi pelatih asal Spanyol itu sebelumnya memuji kualitas lapangan yang baru saja direnovasi itu.
"Milla bukan minta diistimewakan, tapi meminta sedikit diprioritaskan mengingat Asian Games sudah dekat dan membutuhkan lokasi latihan yang representatif," katanya.
Setelah renovasi, Lapangan A yang berada di Komplek Gelanggang Olah Raga (Gelora) Bung Karno menjelma menjadi lapangan yang layak bersaing dengan lapangan di luar negeri, bahkan timnas sepak bola RI mengakui lapangan yang ada jauh berbeda dengan sebelumnya.
Namun, ada penilaian bahwa dengan berjalannya waktu intensitas penggunaan lapangan meningkat. Tidak timnas saja yang menggunakan lapangan tersebut. Masyarakat umum yang bersedia membayar sewa juga mendapatkan kesempatan untuk menggunakan Lapangan A.
"Khusus untuk timnas persiapan Asian Games tidak dipungut biaya, jika menggunakan lapangan itu. Itu sama dengan cabang olahraga lain yang menggunakan fasilitas Gelora Bung Karno," kata Gatot menegaskan.
Dengan adanya aduan tersebut, menurut dia, pemerintah akan terus menjalin komunikasi dengan pihak terkait, termasuk dengan pihak pengelola Gelora Bung Karno.
Selain itu, Gatot menyatakan, pihaknya juga akan terus memantau persiapan timnas sepak bola.
"Sepak bola itu menjadi pantauan masyarakat. Sebagai contoh piala dunia. Semua tertuju ke sana. Seberapa besar kita mengiklankan Asian Games pasti akan kalah," kata Gatot.