Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiara Andini Prastika, Khoiful Mukhib, dan Nining Purwaningsih tak menyangka mendapat telepon langsung dari Presiden Joko Widodo. Mereka mendapat ucapan selamat atas prestasi yang diraih dalam cabang balap sepeda untuk nomor downhill dalam Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga pembalap Indonesia itu baru saja berjaya di trek downhill Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, kemarin. Tiara dan Khoiful masing-masing meraih medali emas nomor putri dan putra. Sedangkan Nining merebut medali perunggu putri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini medali emas Asian Games pertama saya. Yang jelas, saya merasa senang, terbayar sudah hasil latihan saya," kata Tiara seusai perlombaan. Tiara mempersembahkan medali emas tersebut terutama buat kedua orang tuanya, teman-teman, tim pelatih, dan khususnya masyarakat Indonesia yang sudah ikut mendukung dan mendoakan keberhasilannya.
Tiara, pembalap downhill yang menduduki peringkat ke-13 dunia, memang ditargetkan menyumbangkan medali emas dalam Asian Games kali ini. Dia pun berharap atlet junior terpacu oleh kemenangannya kali ini dan lebih bersemangat lagi untuk regenerasi pembalap downhill. "Saya ingin mengingatkan kepada yang junior, ayo semangat latihan dan harus bisa mengejar yang senior," kata Tiara, yang mengalahkan 7 pembalap dari 6 negara di final.
Lawan Tiara dari Thailand, Deekaballes, mengakui trek Khe Bun Hill di Subang tersebut cukup berat. Dia hanya menjajal trek untuk latihan selama tiga jam sejak Ahad lalu. "Tapi saya cukup bangga dengan medali perak ini. Kerja bagus buat Indonesia, dan selamat," kata dia.
Khoiful pun mengaku bahagia karena latihan keras yang dia jalani selama ini terbayar dengan medali emas. Dia juga mengucapkan terima kasih untuk negara, pelatih, serta istri dan anaknya yang masih berada dalam kandungan. "Untuk semuanya-lah," kata pembalap berusia 27 tahun yang bertarung dengan 9 pembalap dari 7 negara di final itu.
Pesaing Khoiful, Shengshan Chiang, asal Taipei, cukup puas finis di posisi kedua. Dia mengatakan senang dengan karakter trek di Khe Bun Hill. "Treknya memiliki lintasan yang sempit dan semakin sempit serta berdebu, tapi cukup menyenangkan. Di sesi tengah, ini mirip trek kelas kejuaraan dunia," kata Chiang.
Dalam lomba yang bisa diikuti maksimal dua atlet setiap negara itu, pembalap timnas Indonesia lainnya, Popo Ariyo Sejati, gagal mencapai finis karena kecelakaan. Padahal, pembalap sepeda asal Kota Malang tersebut meraih catatan waktu terbaik dalam laga penyisihan.
Ketua Umum Pengurus Besar Sepeda Sport Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengatakan hasil dua emas dan satu perunggu merupakan awal yang baik bagi timnas sepeda Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. "Mudah-mudahan ini menjadi semangat dan akan memberikan motivasi kepada atlet yang lain," kata Okto.
Dalam persiapan menuju Asian games 2018, para pembalap downhill Indonesia menjalani pemusatan latihan di Australia pada April lalu. Mereka kemudian menguji kemampuan di pergelaran Asian Mountain Bike Championships di Cebu, Filipina, pada 2-7 Mei lalu. Saat itu Tiara tak bisa ikut karena masih menjalani pemulihan cedera jarinya yang retak akibat kecelakaan. ANTARA | PRIBADI WICAKSONO | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
