Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Usul dari kuala lumpur

Malaysia, tuan rumah sea games xv, mengusulkan agar minimal 16 cabang olah raga & maksimal 20 untuk di pertandingkan. indonesia bakal kehilangan gelar juara umum sea games, jika usul malaysia diterima.

19 Desember 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PESTA Olah Raga Asia Tenggara (SEA Games) XV di Kuala Lumpur baru akan diselenggarakan pada 1989, tapi Indonesia boleh bersiap untuk tidak menjadi juara umum lagi. Soalnya, sejumlah cabang olah raga yang selama ini menjadi tambang emas Indonesia boleh jadi akan dihilangkan. Tuan rumah Malaysia sudah memberikan ancer-ancer cabang olah raga yang akan dipertandingkan. Maksimal 20 dan minimal 16 cabang olah raga. "Kita tidak ingin memberatkan pembiayaan bagi negara peserta seperti yang terjadi pada SEA Games lalu di Jakarta," kata Tan Sri Dato Seri Hamzah bin H. Abu Samah, Presiden Majlis Olimpik Malaysia (OCM), dua pekan lalu di Kuala Lumpur. Kala itu, tambah Dato Hamzah, banyak negara peserta yang mengeluh karena banyaknya cabang olah raga yang dipertandingkan, yaitu 27 cabang. "Atas dasar itu, kita menetapkan kebijaksanaan ini," tutur Dato Hamzah, yang juga menjabat Ketua Umum Federasi SEA Games XV ini. Keenam belas cabang minimal yang direncanakan tuan rumah adalah atletik, renang, sepak bola, bulu tangkis, balap sepeda, menembak, boling, bola basket, hoki, tenis meja, layar, sepak takraw, pencak silat, karate, taekwondo, dan golf. Untuk melengkapi menjadi 20, tuan rumah mencalonkan bola voli, tenis, tinju, dan squash. Itu berarti beberapa cabang yang dipertandingkan di SEA Games XIV lalu di Jakarta dihapuskan. Misalnya gulat, angkat besl, dayung, ski air, anggar, Judo, senam, dan bilyar. Menurut Dato Hamzah, dengan dipertandingkannya 20 cabang di atas, Malaysia diharapkan mampu memperbaiki posisi pengumpulan medalinya, dari urutan keempat menjadi ketiga. Untuk melawan Indonesia dan Muangthai bagi Malaysia cukup berat. "Karena itu, kami berusaha untuk menggeser Filipina di urutan ketiga," kata Dato Hamzah. Dalam SEA Games XV 1989 nanti, Malaysia berharap mampu meraih 50 medali emas, atau 14 emas lebih banyak dibandingkan perolehan di Jakarta. Dato Hamzah mengakui, penetapan cabang-cabang itu baru merupakan usul yang akan dibawa ke dalam Rapat Eksekutif Komite dan Dewan Federasi SEA Games (Executive Committee and Council SEA Games Federation) akhir Januari tahun depan. Badan inilah yang nantinya memutuskan cabang-cabang yang dipertandingkan pada SEA Games mendatang. Kalau usul ini diterima, Indonesia bisa jadi bakal kehilangan 91 medali emas. Sebab, dari nomor yang diusulkan dihapus itulah Indonesia dalam SEA Games Jakarta dulu panen medali, yaitu gulat (20 emas), angkat besi (18), dayung (15), ski air (7), panahan (10), anggar (7), judo (6), senam (6), dan bilyar (2). Bisa dimengerti kalau Indonesia keberatan atas usul itu. "Itu 'kan baru merupakan usul dari pihak tuan rumah, belum keputusan akhir," tutur Mohamad Sarengat, Sekjen KONI Pusat. Menurut Sarengat, untuk menentukan cabang olah raga yang akan dipertandingkan dalam SEA Games harus melihat hasil sidang Sport Development and Improvement Committee (SDIC) dari SEA Games Federation (SEAGF), yang diketuai oleh Dr. Nat Indraprana dari Muangthai. Dalam sidangnya Juli lalu SDIC mengusulkan agar cabang olah raga minimum yang dipertandingkan dalam SEA Games jumlahnya 16 dan maksimal 24. Atletik dan renang merupakan cabang wajib. Diusulkan juga untuk menetapkan satu cabang yang mempertandingkan nomor beregu, seperti sepak bola, minimal harus disetujui oleh 5 negara dan 4 negara ikut bertanding. Peraturan lama 4 negara setuju, 3 negara ikut bertanding. Sedangkan untuk nomor perorangan, minimal disetujui oleh 4 negara dan 3 negara mengirimkan atletnya. SDIC telah menetapkan sekitar cabang olah raga yang bisa dipilih. Pemilihan cabang-cabang olah raga itu berdasarkan olah raga yang dipertandingkan dalan Asian Games (AG) dan Olympic Games (OG). Di samping beberapa olah raga tradisional di kawasan ASEAN, misalnya, pencak silat dan sepak takraw. R.N., Diah P. (Jakarta) dan Ekram H.A. (Kuala Lumpur)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus